Virus Corona di Balikpapan
Minta Dipertimbangkan, DPRD Balikpapan Nilai Tidak Perlu Ada Rapid Antigen Jalur Darat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Balikpapan ( DPRD Balikpapan ) rupanya tak serta merta setuju terkait pemberlakuan Rapid Antigen
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Reaktif Tidak Bisa Masuk Balikpapan
Sisi lainnya. Operasi pemeriksaan Rapid Antigen bagi pelaku perjalanan darat ditarget terlaksana dalam waktu dekat.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyebutkan dalam dua hari ke depan, pemeriksaan tersebut bisa dilakukan di dua posko yang telah ditentukan.
"Jika sudah siap saya harap Sabtu atau Minggu, pemeriksaan Rapid Antigen di jalur darat sudah bisa dilaksanakan," ujarnya kepada awak media, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Bangunan Sarang Walet di Paser Kalimantan Timur Banyak Tidak Mengantongi IMB
Baca juga: Empat Dokter di Rumah Sakit Balikpapan Terpapar Covid-19
Baca juga: Warga Sekitar Pantai Nipah-nipah Penajam Mengeluh, Lokasi Wisata Dijadikan Tempat Pesta Miras
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Balikpapan akan membuka posko pemantauan di Jalan Soekarno Hatta Km 23 dan di Balikpapan Timur.
Petugas akan melakukan pemeriksaan secara acak kepada setiap pelaku perjalanan yang terjaring melewati posko tersebut.
Apabila ditemukan pelaku perjalanan darat reaktif Rapid Test Antigen, maka tidak diperkenankan memasuki wilayah Kota Balikpapan.
"Kalau reaktif tidak boleh masuk. Kalau KTP Balikpapan bisa masuk karena harus ditangani di sini, kebijakan ini untuk KTP Non Balikpapan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Balikpapan baru saja menerima alokasi bantuan 1.000 alat Rapid Test Antigen dari pemerintah pusat.
Baca juga: Peduli Korban Banjir, Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud Lepas 15 Personel Pramuka ke Kalsel
Baca juga: Beri Bantuan Bencana, Balikpapan Sumbang Rp 2 Miliar untuk Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat
Baca juga: Dampak Covid-19 Bagi UMKM, Permintaan dan Penawaran Melemah, Pedagang di Balikpapan Mengeluh
Bantuan tersebut disalurkan oleh BNPB Nasional melalui Pemerintah Provinsi Kaltim.
Rencananya, sebagian akan digunakan untuk operasi pemeriksaan tes Rapid Antigen di jalur darat.
"Alokasi setiap pemeriksaan kita masih akan lihat kondisi di lapangan. Tapi yang jelas ini dilakukan secara acak, tidak setiap hari," ucapnya.
( TribunKaltim.co/Miftah Aulia )