Virus Corona

KABAR SEDIH Letjen TNI Doni Monardo, Ketua Satgas Positif Covid-19 Usai Keliling Daerah

Kabar sedih datang dari Doni Monardo yang menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Editor: Syaiful Syafar
ISTIMEWA
Kabar sedih datang dari Letjen TNI Doni Monardo yang menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia dinyatakan positif terpapar Virus Corona atau covid-19. 

Delirium, gejala awal baru Virus Corona

Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal baru infeksi Virus Corona, khususnya pada kelompok lanjut usia alias lansia.

Mengutip EurekAlert, kesimpulan utama tersebut merupakan hasil tinjauan penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol.

Studi yang terbit di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy itu menemukan, bersamaan dengan hilangnya indra perasa dan penciuman serta sakit kepala yang terjadi pada hari-hari sebelum batuk dan kesulitan bernapas, beberapa pasien covid-19 juga mengalami delirium.

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi," kata peneliti UOC Javier Correa.

UOC melakukan studi tentang efek Virus Corona terhadap sistem saraf pusat, yaitu otak. Penelitian ini menemukan, Virus Corona juga memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.

Hipotesis utama yang menjelaskan bagaimana Virus Corona memengaruhi otak menunjuk pada tiga kemungkinan penyebab:

  • hipoksia atau defisiensi oksigen saraf
  • radang jaringan otak akibat badai sitokin
  • fakta bahwa virus memiliki kemampuan untuk melintasi darah-penghalang otak untuk langsung menyerang otak

Menurut Correa, salah satu dari tiga faktor ini berpotensi menyebabkan delirium.

Delirium, para peneliti mengatakan, kemungkinan besar merupakan hasil dari peradangan sistemik organ dan keadaan hipoksia, yang juga menyebabkan jaringan saraf menjadi meradang.

Itu memembuat kerusakan di area seperti hipokampus, yang terkait dengan disfungsi kognitif dan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pasien yang menderita delirium.

Melansir EurekAlert, studi kedua yang terbit di JAMA Network Open/Emergency Medicine menunjukkan, lansia yang datang ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit kemudian didiagnosis positif covid-19, sering mengalami delirium ketika mereka tidak menunjukkan gejala khas Virus Corona, seperti demam dan batuk.

Para peneliti memeriksa 817 pasien berusia 65 tahun atau lebih yang dirawat di UGD dan didiagnosis dengan covid-19. Mereka menemukan, hampir sepertiga mengalami delirium pada saat mereka tiba di UGD.

Mengigau adalah gejala utama yang muncul dari 16% pasien tersebut, dan 37% tidak memiliki gejala covid-19 yang khas. Delirium adalah gejala paling umum keenam pada semua pasien.

Temuan ini menunjukkan pentingnya memasukkan delirium dalam daftar periksa yang menunjukkan tanda dan gejala covid-19 yang memandu skrining, pengujian, dan evaluasi.

"Studi ini menunjukkan, delirium bukan hanya gejala umum covid-19, tetapi juga mungkin merupakan gejala utama dan mungkin satu-satunya pada orangtua," kata Sharon K. Inouye, Profesor Kedokteran di Harvard Medical School, yang merupakan peneliti senior studi itu.

"Oleh karena itu, delirium harus dianggap sebagai gejala awal penting covid-19," tegasnya.

Gejala Virus Corona yang kurang umum

Selain itu, WHO mencatat, ada gejala Virus Corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:

  • Kehilangan rasa atau bau
  • Hidung tersumbat
  • Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi
  • Berbagai jenis ruam kulit
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Menggigil atau pusing

Kemudian, gejala Virus Corona yang parah:

  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Kebingungan
  • Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
  • Temperatur tinggi (di atas 38°C)

Baca juga: Rentan Terpapar, Doni Monardo: Lindungi Kelompok Lansia & Komorbid dari Covid dengan Menerapkan 3M

WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis.

"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO.

(TribunKaltim.co/ Syaiful Syafar)

Sebagian artikel ini telah tayang di: 
Kompas.com https://nasional.kompas.com/read/2021/01/23/09351031/ketua-satgas-doni-monardo-positif-covid-19
Surya.co.id https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/23/biodata-doni-monardo-ketua-satgas-yang-positif-covid-19-eks-danjen-kopassus-pernah-kecelakaan-heli
Kontan.co.id https://kesehatan.kontan.co.id/news/harus-semakin-waspada-who-mencatat-7-gejala-baru-virus-corona?page=all
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved