Berita Nasional Terkini
Sudjiwo Tedjo Minta Listyo Sigit Prabowo Hapus 2 Istilah Ini jika Nanti Jadi Kapolri
Pesan Sudjiwo Tedjo ini terkait dengan ujaran kebencian atau hate speech yang masih sering terjadi.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah pesan disampaikan oleh budayawan Sudjiwo Tedjo kepada calon Kapolri Baru, Listyo Sigit Prabwowo.
Pesan tersebut diungkapkan oleh Sudjiwo Tedjo di depan Karni Ilyas.
Pesan Sudjiwo Tedjo ini terkait dengan ujaran kebencian atau hate speech yang masih sering terjadi.
Terutama di media sosial.
Karena itu Sudjiwo Tedjo mengaku mempunyai satu usulan kepada Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo.
Seperti yang diketahui, penunjukkan Listyo Sigit untuk menjadi Kapolri telah disetujui dan disahkan oleh Komisi III DPR RI setelah melewati proses uji kepatutan dan kelayakan, Rabu (20/1/2021).
Sudjiwo Tedjo meminta kepada Listyo Sigit untuk melarang penggunaan istilah cebong dan kampret ataupun cebong dan kadrun.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Kode Redeem Free Fire 24 Januari 2021, Friends Call Back Hadiah One Punch Man Box & 19.999 Diamond
Baca juga: Cara Elegan Anies Baswedan Tepis Isu Cuci Tangan Hadapi Covid-19, Postingan Instagram Jadi Sorotan
Sudjiwo Tedjo mengatakan istilah cebong dan kampret atau kadrun memiliki konotasi negatif dan sudah dianggapnya sebagai ujaran kebencian atau hate speech.
"Usulan saya ke Kapolri yang baru ini cebong dan kampret ini atau kadrun dan cebong ini dan istilah-istilah sejenis yang akan mengukuh kubu-kubuan itu dilarang, dianggap hate speech," ujar Sudjiwo Tedjo.
"Saya usul begitu."
Menurutnya, penggunaan istilah tersebut secara langsung akan memecah belah dan menimbulkan kubu-kubuan.
Dirinya lalu mencontohkan sebuah kasus di mana yang mengkritik atau menentang pemerintah langsung disebut sebagai kadrun.
"Nanti berpendapat A, Pak Karni suatu hari ngebela Habib Rizieq, karena Habib Rizieq bilang satu tambah satu sama dengan dua dan Pak Karni membenarkan itu."
"Dianggap Pak Karni membela FPI, langsung dicap kadrun dan diserbu ramai-ramai," jelasnya.