Virus Corona

Lengkap, Panduan Terbaru WHO ke Pasien Virus Corona yang Isolasi Mandiri, Obat & Tidur Tengkurap

Lengkap, panduan terbaru WHO ke pasien Virus Corona yang isolasi mandiri, obat & tidur tengkurap

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Christopher Black/World Health Organization/AFP
Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020. 

Menurut WHO, penggunaan dosis tinggi akan menyebabkan masalah lain.

Harris menambahkan soal tim ahli yang sudah berada di Wuhan untuk meneliti virus.

Rencanya mereka akan bekerja dengan peneliti China untuk mengetahui asal Virus Corona.

WHO saat ini juga fokus pada anjuran memvaksinasi tenaga medis di 100 hari pertama tahun 2021.

Baca juga: Formulir Pendaftaran BLT UMKM 2021 Beredar di Medsos, Kemenkop Sarankan Cek di www.kemenkopukm.go.id

Gejala baru virus Corona

Melansir situs resmi WHO, berikut gejala baru virus Corona:

  • Sifat lekas marah
  • Kebingungan
  • Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf 

Delirium, gejala awal baru virus Corona

Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal baru infeksi virus Corona, khususnya pada kelompok lanjut usia alias lansia.

Mengutip EurekAlert, kesimpulan utama tersebut merupakan hasil tinjauan penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol.

Studi yang terbit di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy itu menemukan, bersamaan dengan hilangnya indra perasa dan penciuman serta sakit kepala yang terjadi pada hari-hari sebelum batuk dan kesulitan bernapas, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami delirium.

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi," kata peneliti UOC Javier Correa.

UOC melakukan studi tentang efek virus Corona terhadap sistem saraf pusat, yaitu otak. Penelitian ini menemukan, virus Corona juga memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.

Baca juga: Nasib Idham Azis Jelang Pelantikan Listyo Sigit Sebagai Kapolri, Ada 2 Posisi Cocok, Susul Tito?

Hipotesis utama yang menjelaskan bagaimana virus Corona memengaruhi otak menunjuk pada tiga kemungkinan penyebab:

  • hipoksia atau defisiensi oksigen saraf
  • radang jaringan otak akibat badai sitokin
  • fakta bahwa virus memiliki kemampuan untuk melintasi darah-penghalang otak untuk langsung menyerang otak
Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved