Virus Corona di Malinau
UPDATE Virus Corona di Malinau, Meningkat Sejak Awal Tahun 2021, Waspada Lonjakan Transmisi Lokal
Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Malinau selama sepekan terakhir, penambahan kasus transmisi lokal.
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Malinau selama sepekan terakhir, penambahan kasus transmisi lokal mendominasi di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Malinau, Yansen Tipa Padan menjelaskan kekhawatiran pihaknya berkaitan potensi penyebaran virus Corona di wilayah permukiman penduduk khsusunya di wilayah perkotaan.
"Kalau dilihat perkembangannya, kasus transmisi lokal akhir-akhir ini mengalami penambahan. Kekhawatirannya kasus lokal makin bertambah," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (28/1/2021).
Selain mengadakan kembali karantina pasien, Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Malinau turut melaksanakan penertiban kegiatan masyarakat.
Baca Juga: BREAKING NEWS 100 Tenaga Kesehatan RS Hardjanto Balikpapan Divaksin Sinovac
Baca Juga: Inilah Daftar 10 Tokoh Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Balikpapan, Tiada Walikota Rizal Effendi
Utamanya Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di fasilitas umum, warung makan, restoran tempat hiburan dan cafe pada malam hari.
Menurut Yansen TP, pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebelumnya telah diterapkan di Malinau.
Jam operasional hingga jumlah pengunjung warung makan, cafe dan tempat hiburan di Malinau dibatasi setengah dari kapasitasnya.
Termasuk pengetatan akses keluar masuk orang di Kabupaten Malinau masih diberlakukan melalui surat edaran Bupati Malinau.
Baca Juga: DOB Samarinda Seberang Kembali Digaungkan, Jafar Abdul Gaffar Ingin Pemekaran Segera Terealisasi
"Itu sudah kita terapkan sejak tahun lalu. Karena pernah zona hijau, akan kembali digiatkan melalui operasi penertiban," katanya.
Yansen TP menjelaskan Pemkab Malinau turut mempertimbangkan keadaan ekonomi pelaku usaha.
Menurutnya, tidak melulu membatasi, namun dibutuhkan penyesuaian agar pendapatan ekonomi masyarakat dan kegiatan pelaku usaha tetap berjalan.
"Bukan berarti pelaku usaha harus ditutup. Tetap bisa melayani, disarankan melayani pesan-bungkus. Pasti bisa disesuaikan," ungkapnya.