Bupati Nunukan Asmin Laura Ingatkan Warga Waspada Berita Provokasi di Media Sosial

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura ingatkan warganya untuk waspada berita provokasi yang beredar masif di sosial media akhir-akhir ini.

Hal itu diungkapkan Asmin Laura dalam sosialisasi Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang larangan kegiatan, pengunaan simbol dan atribut serta penghentian kegiatan FPI.

"Media sosial saat ini dipenuhi dengan berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian. Jangan sampai kita juga ikut terprovokasi. Harus bisa hati-hati dalam menyikapinya," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Kamis (04/02/2021), pukul 13.00 Wita.

Termuat Ada Lima Poin

Mengutip dari SKB enam petinggi negara terkait pelarangan FPI bagian memutuskan poin kelima yakni:

- Meminta kepada warga masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terlibat dalam kegiatan penggunaan simbol dan atribut FPI.

- Meminta untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum setiap kegiatan, penggunaan simbol dan atribut FPI.

Baca Juga: Polres PPU Tangkap 3 Pelaku Penyalahgunaan Sabu, Satu Orang Diduga THL di DPRD Penajam Paser Utara

Baca Juga: Kisah Buyung Sarwo Prasodjo, Satpam Berprestasi di Kutai Timur, Inginkan jadi Profesi yang Mulia

Sebelumnya, pemerintah menetapkan FPI sebagai organisasi terlarang. SKB pelarangan FPI ditandatangani oleh enam petinggi negara.

Mereka adalah Mendagri Tito Karnavian, Menkumham Yasonna Laoly, Menkominfo Johnny G Plate, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kepala BNPT Boy Rafly Amar.

Sebagai masyarakat yang taat hukum, kita harus menghormati dan melaksanakan keputusan pemerintah.

"Terlepas dari pro dan kontra itu merupakan konsekuensi logis dari sistem demokrasi negara kita. Semua itu harus disalurkan melalui jalur yang sesuai konstitusi negara RI," ucapnya.

Orang nomor satu di Nunukan itu mengaku pergerakan Ormas di Bumi Penikindi Debaya itu, masih terbilang aman.

Baca Juga: Cerita Bupati Nunukan Asmin Laura Setelah 30 Menit Berlalu Usai Disuntik Vaksin Sinovac