Virus Corona di Kaltim

Tak Ada Klaster Wisata, Mahakam Lampion Garden Keberatan Pembatasan Jam Malam di Samarinda

Sejumlah pelaku usaha di Samarinda merasa keberatan dengan pembatasan jam malam yang diberlakukan oleh Pemkot Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP
NONGKRONG DI MLG - Sejumlah pengunjung terlihat nongkrong di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021. Pemkot Samarinda kini memberlakukan pembatasan jam malam sampai pukul 20.00 Wita guna mencegah penyebaran virus corona. (TribunKaltim/Nevrianto HP) 

SAMARINDA, TRIBUN - Sejumlah pelaku usaha di Samarinda merasa keberatan dengan pembatasan jam malam yang diberlakukan oleh Pemkot Samarinda. Pembatasan kegiatan di luar rumah hingga pukul 20.00 Wita dimulai sejak 3 Pebruari 2021 hingga 10 Pebruari 2021.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengeluarkan Surat Edaran Nomor 360/1629/300.07 itu sebagai dasar untuk melakukan penegakan protokol kesehatan lebih ketat. Ini dilakukan menyusul melonjaknya kasus covid-19 dalam beberapa hari terakhir di ibu kota Provinsi Kaltim ini.

NONGKRONG DI MLG - Sejumlah pengunjung terlihat nongkrong di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021. Pemkot Samarinda kini memberlakukan pembatasan jam malam sampai pukul 20.00 Wita guna mencegah penyebaran virus corona. (TribunKaltim/Nevrianto HP)
Sejumlah bangunan lampion bercahaya mewarnai area Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda.(TribunKaltim/Nevrianto HP) 

Salah satu pelaku usaha yang terkena dampak adalah Mahakam Lampion Garden (MLG). Tempat nongkrong dan menikmati kuliner di pinggir tepian Sungai Mahakam di Jl Slamet Riyadi ini mau tiak mau harus mengikuti aturan tersebut, meski berat.

Manajer MLG Dian Rosita mengatakan, kebijakan itu baginya memberatkan karena sejauh ini tidak ada klaster wisata di Samarinda. Justru yang sering ditemukan kasus itu dari perkantoran. Pembatasan jam malam ini telah berpengaruh terhadap jumlah kunjungan orang ke MLG.

NONGKRONG DI MLG - Sejumlah pengunjung terlihat nongkrong di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021. Pemkot Samarinda kini memberlakukan pembatasan jam malam sampai pukul 20.00 Wita guna mencegah penyebaran virus corona. (TribunKaltim/Nevrianto HP)
Santai menikmati malam di pinggir Sungai Mahakam dari kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda. (TribunKaltim/Nevrianto HP) 

Padahal di tengah pandemi yang telah memukul hampir seluruh sektor usaha sejak setahun lalu, pihaknya tetap mencoba bertahan.  Warga selama ini menjadikan MLG sebagai tempat rehat yang nyaman. Akan lebih indah jika datang pada petang atau malam hari, karena dihiasi oleh gemerlap lampu. 

Pemandangan di Sungai Mahakam denga lampu-lampu kapal wisata atau bangunan di sekitarnya, turut menambah daya tarik tempat wisata tersebut.  Dian menyayangkan kebijakan jam malam ini ternyata juga menyasar pelaku wisata seperti dirinya.

NONGKRONG DI MLG - Sejumlah pengunjung terlihat nongkrong di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021. Pemkot Samarinda kini memberlakukan pembatasan jam malam sampai pukul 20.00 Wita guna mencegah penyebaran virus corona. (TribunKaltim/Nevrianto HP)
Sejumlah pengunjung menikmati suasana santai di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda.(TribunKaltim/Nevrianto HP) 

"Padahal kami merasa untuk destinasi wisata, hingga sekarang belum ada klaster wisata, tapi mengapa malah kami yang kena. Bukannya klaster itu banyak dari perkantoran.

Artinya kebijakannya, apakah tidak dikoreksi lagi untuk sasaran yang lebih tepat lagi," ungkap saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/2/2021) petang.

Ia melanjutkan, mengapa tempat reksreasi juga menjadi sorotan, pasalnya yang kebanyakan kena tersebut bukanlah dari pariwisata.

Namun kendati demikian, Dian sapaan akrabnya mengaku, mau tidak mau akan ikut serta menutup sesuai dengan intruksi tersebut.

NONGKRONG DI MLG - Sejumlah pengunjung terlihat nongkrong di kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021. Pemkot Samarinda kini memberlakukan pembatasan jam malam sampai pukul 20.00 Wita guna mencegah penyebaran virus corona. (TribunKaltim/Nevrianto HP)
Menikmati Sungai Mahakam dari kawasan Mahakam Lampion Garden (MLG) di Jalan Selamet Riyadi Samarinda, 3 Januari 2021.  (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP)

"Mau tidak mau kita ngikut. Mudah - mudahan ini tidak berkelanjutan, dan apa yang diharapkan pemerintah bahwa Covid-19 dapat turun. Sehingga dampaknya tidak terlalu lama bagi kami dipariwisata," sebutnya.

Sebagai seorang manajer, perihal penutupan MLG Samarinda, ia telah mendiskusikan hal tersebut dengan para manajemen.

Kendati demikian, dirinya berharap pariwisata dapat dipandang sebagai industri yang layak dipertimbangkan atas kebijakan yang sama.

"Bahwa kami tidak ada dengan sengaja menciptakan kerumunan, kami juga siap juga untuk melakukan pembatasan. Kalau industri ditutup efeknya banyak SDM rejekinya berkurang, bahkan hilanga," pungkasnya. 

Penulis Muhammad Riduan I Editor Achmad Bintoro

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved