Berita Nunukan Terkini

Kehadiran Pabrik Pencacah Plastik Bisa Kurangi Volume Sampah di TPA Nunukan dan Beri Dampak Ekonomi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan mengemukakan, volume sampah plastik pada tahun 2020 berkurang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan bersama OPD terkait, unsur TNI-Polri, mahasiswa Pencinta Alam, dan Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup mengadakan gotong royong untuk membersihkan sampah di kawasan pesisir dan hutan Mangrove Belagaone Karya di Jalan Adi Karya, Rt 006, Kecamatan Nunukan Selatan, Sabtu (6/2/2021). TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan mengemukakan, volume sampah plastik pada tahun 2020 berkurang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Persampahan DLH Kabupaten Nunukan, Joned.

"Kami sedang menyusun neraca pengelolaan sampah tahun 2020. Ada beberapa indikator lagi, jadi belum bisa kami rilis secara resmi. Tapi memang volume sampah plastik di Nunukan ada penurunan di TPA," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Minggu (07/02/2021).

Baca Juga: Kaltim Senyap, Ruas Jalan Balikpapan Mendadak Lengang, tak Ada Aktivitas di Akhir Pekan

Baca Juga: Pedagang Ikan di Pasar Pandasari Balikpapan Tetap Nekat Jualan, Aturan Lockdown Begitu Mendadak

Baca Juga: Dua Pengedar Sabu Diringkus Personel Polsek Teluk Bayur Berau, Sejumlah Barang Bukti Ikut Diamankan

Kendati demikian, DLH Kabupaten Nunukan belum mengetahui detail sebab penurunan sampah di TPA.

"Kami belum detail menduga apakah volume dari timbunan masyarakat yang menurun atau karena memang kapasitas pengurangan sampah kita yang meningkat," ucapnya.

Menurut Joned, saat pabrik pencacah plastik di Dusun Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan beroperasi, pengurangan sampah mengalami peningkatan yang signifikan.

Bahkan, pengelolaan sampah plastik sejak Oktober 2020 lalu hingga hari ini mencapai 1,7 ton.

"Pabrik pencacah plastik di Mamolo mulai efektif beroperasi sejak Oktober 2020 lalu. Mereka bisa mengelola sampah hingga 1,7 ton. Itu sudah sangat signifikan mengurangi, apalagi sampah plastik di wilayah pesisir," ujar Joned.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kapasitas bank sampah terbilang meningkat.

Joned mengaku, pihaknya memiliki komitmen untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA dengan cara pengelolaan sampah di sumber sampah.

Tak hanya itu, ia menilai kegiatan pencacahan plastik yang dilakukan oleh masyarakat Nunukan memberikan dampak ekonomi.

"Pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi ya itu tentu kalau jalan terus potensi ekonomi pasti menguntungkan. Kami jalankan itu. Secara ril kami belum bisa menghitung berapa dampak ekonomi dari pengelolaan sampah. Jadi menjadi kabar baik bagi kita, meskipun adanya laju pertumbuhan penduduk tetap akan ada timbunan," tuturnya.

Terpisah, Asisten Administrasi Umum Setda Nunukan, Asmar mengatakan, pengelolaan sampah menjadi atensi semua pihak.

Sebagai Pemerintah Daerah, Asmar mengatakan, pihaknya selalu mendukung pengelolaan sampah melalui OPD terkait.

"Soal pengelolaan sampah itu tinggal komitmen saja. Itu jadi tanggung jawab pemerintah termasuk masyarakat sendiri. Pemerintah akan selalu mendukung pengelolaan sampah melalui OPD terkait," ucap Asmar saat dihubungi melalui telepon seluler.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved