Berita Nasional Terkini

Pengurus Partai Demokrat Alami Hal Tak Terduga Usai Ribut Isu Kudeta AHY, Ada yang Aneh di WhatsApp

Pengurus Partai Demokrat alami hal tak terduga usai ribut isu kudeta AHY, ada yang aneh di WhatsApp

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah pengurus Partai Demokrat mengalami hal tak terduga pada akun WhatsApp mereka.

Diketahui, sepekan terakhir ini Partai Demokrat menjadi sorotan.

Hal ini terjadi setelah Ketum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mengumumkan adanya upaya kudeta terhadap dirinya.

Tak sekadar menuding kader, AHY juga menyebut ada keterlibatan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam upaya ambil alih Partai Demokrat.

Belakangan, nama Moeldoko disebut sosok dibalik upaya kudeta Partai Demokrat.

Kini, hal janggal dialami para pengurus Partai Demokrat.

Tegas, Gubernur Aceh Pecat Tenaga Kesehatan Honor yang Tolak Divaksin, Nasib Nakes PNS Lebih Baik

Lengkap, Survei Elektablitas Capres 2024 Terbaru, Ganjar Kokoh, Anies Melorot, Ada Kejutan Moeldoko

Akun WhatsApp (WA) milik Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto dikabarkan telah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Didik melalui akun Twitter pribadi miliknya Sabtu (6/1/2021).

"Sahabat-sahabat yang budiman.

3 menit lalu Whatsapp saya diretas orang.

Sempat mengirimkan ke beberapa no kontak WA dengan pesan yang aneh-aneh," kata Didik.

Didik mengimbau untuk mengabaikan pesan-pesan aneh atau mencurigakan dari akun WhatsApp miliknya.

Secara terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan peretasan akun WhatsApp milik Didik Mukrianto.

"Iya benar, memang akun WA beliau diretas," kata Herzaky kepada Tribunnews, Minggu (7/2/2021).

Herzaki mengungkapkan, sejak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menggelar keterangan pers soal isu kudeta partai, banyak upaya peretasan terhadap akun WA pengurus partai berlambang mercy itu.

"Sejak konferensi pers Ketum kami, upaya peretasan akun WA para pengurus kami, meningkat drastis," ujarnya.

"Sebelumnya, juga sering ada yang mencoba.

Sangat jarang yang berhasil.

Kalaupun ada, biasanya, dalam waktu singkat, bisa diambil kembali nomornya," lanjutnya.

Pengamat Bongkar Tujuan Dibalik Unggahan Ngopi Instagram Moeldoko, Sindiran Telak ke AHY & Demokrat?

Moeldoko Sindir AHY?

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampaknya mulai memanfaatkan keuntungan dalam isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketum Demokrat.

Moeldoko mengunggah dua sindiran soal ngopi dan bilang ada yang grogi di akun instagramnya.

Meski tak menyebut Partai Demokrat, apalagi AHY, publik langsung paham bahwa yang dimaksud adalah AHY dan Partai Demokrat.

"Aku Ngopi-Ngopi, Kenapa Ada yang Grogi?"

Tak Tinggal Diam, Susi Pudjiastuti Langsung Balas Cuitan Twitter Jokowi, Singgung Ujaran Kebencian

Tulisan Moeldoko

Saat sekumpulan laki laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik.

Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat "no hard feeling".

Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia “Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran” a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran.

#coffeetime #politikindonesia #Moeldoko

"Ketegori posesif pak. Teman hanya boleh jd temannya gak boleh berteman dgn yg lain" Tulis @sintasuryantoro dalam komentar teratas di akun Moeldoko.

"Ketegori posesif pak. Teman hanya boleh jd temannya gak boleh berteman dgn yg lain.

"Gk diajak ngopi sih si dia, mknya jdi baperan." Tulis @fartogi_samosir

Namun ada juga yang komen begini "Jendral kok kudeta mayor @ranggul_mas_711

Tak lama kemudian Moeldoko mengunggah sindiran lanjutan, masih tentang ngopi.

Lengkap, Survei Elektabilitas Parpol Terbaru, Demokrat Naik, Bansos Gerus PDIP, Kejutan Partai Ummat

#Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi"

Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi.

Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli "Kopi bisa mencegah gangguan pendengaran".

#coffeetime #politikindonesia #Moeldoko

Penilaian Pengamat Komunikasi Politik

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina sekaligus pendiri Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan unggahan Moeldoko tersebut merupakan komunikasi simbol yang terlalu gamblang.

Menurutnya, unggahan itu jelas ditujukan untuk menyindir Partai Demokrat.

"Jelas disampaikan kepada Demokrat yang resah karena Pak Moeldoko ngopi-ngopinya dengan beberapa orang," kata Hendri kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Tak Muncul di Medsos, Permadi Arya Cium Tangan Ketum Pemuda Muhammadiyah, Pensiun Jadi Influencer?

Kendati demikian, ia juga melihat Moeldoko melalui unggahannya membutuhkan pembenaran publik bahwa ngopi yang dilakukannya itu merupakan hal lumrah.

Sebaliknya, Hendri menyebut Moeldoko ingin menunjukkan bahwa Partai Demokrat yang sesungguhnya terlalu terbawa perasaan (baper) atas aktivitas itu.

"Pak Moeldoko sebenarnya resah dan butuh pembenaran publik bahwa apa yang dia lakukan itu benar dan biasa saja," jelas dia.

"Itu sebenarnya yang dia cari, bahwa yang sebenarnya baperan itu Demokrat, jadi ada keresahan juga di balik unggahan sindiran itu," tambahnya.

Hendri berharap, ketegangan antara Moeldoko dan Partai Demokrat segera diselesaikan.

Terlebih, Mooeldoko saat ini menjadi pejabat negara dan harus fokus pada tugas-tugasnya berkaitan dengan kepentingan negara.

"Tapi kalau Pak Moeldoko ingin berkecimpung di dunia politik praktis, ya go for it," ujarnya.

"Mudah-mudahan setelah ini ada unggahan yang mengajak silaturahmi atau tabayun.

Mudah-mudahan ada simbol juga yang dia sampaikan, entah apa pun itu," tutupnya.

( TribunKaltim.co / Rafan Arif Dwinanto )

Artikel ini telah tayang dengan judul Demokrat: Sejak Konferensi Pers AHY, Upaya Peretasan terhadap Kami Meningkat Drastis, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/07/demokrat-sejak-konferensi-pers-ahy-upaya-peretasan-terhadap-kami-meningkat-drastis.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved