Virus Corona di Bontang
Ketua IDI Bontang Terpapar Covid-19, padahal Sudah Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Pertama
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang, dr Suhardi dikabarkan terpapar covid-19 pasca disuntik vaksin sinovac tahap pertama.
Penulis: Ismail Usman |
Baca Juga: Gara-gara Kaltim Senyap, 3 Pasang Calon Pengantin di Tenggarong Tunda Acara Nikah Mereka
Sebenarnya sesuai arahan Kemenkes RI, jadwal vaksinisasi untuk Nakes lansia sudah bisa dilakukan sejak Senin (08/02/2021) kemarin.
"Hingga saat ini kami masih menyediakan perwakilanyanya," tuturnya.
Untuk berapa jumlah lansia yang akan divaksin, pihaknya belum bisa beberkan.
Pasalnya data keseluruhan Nakes lansia di Bontang belum diterima.
"Belum tau totalnya. Belum lagi tenaga pelayanan publik yang lansia juga otomatis divaksin di distribusi tahap ke 2," bebernya.
Kata Adi, kereteria lansia yang bisa mendapat vaksi sama pada umumnya. Namun yang berbeda hanya durasi waktu pada suntikan kedua.
Jika pada umumnya, durasi waktu suntikan vaksin kedua yakni harus 14 hari. Tetapi khusus untuk lansi wajib 28 hari.
"Bedanya itu aja si. Kereterian lainya sama seperti yang umum. Misalnya tidak punya penyakit bawaan dan tekanan dara tidak terlalu tinggi," kata Adi.
Ia menambahkan, untuk Nakes lansia akan diproritaskan yang aktif berhubungan masyarakat. Seperti dokter spesialis, atau tenaga ahli.
"Kalau dari Nakes itu. Tapi kalau dari tenaga pelayanan mungkin begitu juga," pungkasnya.
Kasus Aktif Corona Capai 1.232 Orang di Bontang, Bagaimana Ketersediaan Ruang Isolasi Covid-19 Hari Ini
Tim satgas Covid-19 kembali mengusulkan penambahan ruang isolasi untuk beberapa rumah sakit di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Tingginya kasus aktif yang terjadi tidak banding lurus dengan ketersediaan fasilitas ruang isolasi.
Dilansir dari Promkes Bontang, Selasa (9/2/2021) terdapat 1.232 kasus aktif.