Berita Nasional Terkini

Ustadz Maaher Meninggal di Rutan Polisi, Novel Baswedan tak Tinggal Diam, Aparat Jangan Keterlaluan

Ustadz Maaher meninggal di Rutan polisi, Novel Baswedan tak tinggal diam, aparat jangan keterlaluan,

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Penyidik KPK Novel Baswedan dan Ustadz Maaher 

TRIBUNKALTIM.CO - Kematian Maaher at Thuwailibi di tahanan polisi memicu pro dan kontra.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan pun tak tinggal diam.

Novel Baswedan meminta aparat tak bertindak keterlaluan, terlebih dengan ustadz.

Diketahui, Ustadz Maaher meninggal akibat sakit usus yang dideritanya.

Polri menyebut, ustadz bernama asli Soni Eranata ini menolak saat akan dibawa ke RS Polri.

Hingga akhirnya Ustadz Maaher menghembuskan nafas terakhir.

KKB Papua Makin Beringas, Bupati Ketakutan Mengungsi ke Nabire, Sebelumnya Tantang TNI-Polri Perang

Berdebat dengan Kompolnas, Munarman Tiba-Tiba Emosi ke Pembawa Acara, Bahas FPI & Teroris ISIS

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan mengkritik kepolisian atas meninggalnya Ustadz Maaher at Thuwailibi.

Novel Baswedan mempertanyakan penahanan terhadap Maaher at Thuwailibi yang dalam kondisi sakit.

Di mana Maaher at Thuwailibi meninggal dunia karena sakit di rutan Mabes Polri, Senin (8/2/2021).

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit," tulis Novel Baswedan dalam akun Twitter-nya @nazaqistsha, pada Selasa (8/2/2021).

"Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluan lah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho.." tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Maaher at Thuwailibi meninggal dunia di rutan Mabes Polri Senin (8/2/2021).

Djuju Purwantoro Kuasa Hukumnya, menyebut Ustadz Maaher meninggal dunia pada pukul 19.00 WIB.

Saat ini Ustadz Maaher telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Iya betul berita itu, beliau meninggal sekitar jam 7 malam tadi di Rutan Mabes Polri.

Sekitar jam 8 sudah dibawa ke RS Polri. Bada Isya, saat ini saya lagi ke RS Polri Kramat Jati," kata Juju ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (8/2/2021).

Juju menjelaskan bahwa Ustadz Maaher meninggal dunia karena sakit.

Di mana pada sekira seminggu lalu kembali dari RS Polri karena dirawat atas sakitnya.

"Tiga hari lalu kasusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan, hari Kamis saya sudah kirimkan surat agar yang bersangkutan kembali dirawat di RS UMMI Bogor atas permintaan keluarga," katanya.

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono membenarkan bahwa Maaher at Thuwailib meninggal dunia.

"Benar, karena sakit," katanya singkat ketika dikonfirmasi.

Fakta Baru Kematian Ustadz Maaher di Tahanan, Klarifikasi Polri, Soni Eranata Tolak Bantuan Polisi

Profil Ustadz Maaher

Dikutip dari Wikipedia, nama asli Maaher adalah Soni Eranata. Soni lahir di Medan, 14 Juli 1992.

Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Orang tuanya bukan seorang pendakwah sepertinya, melainkan pekerja biasa.

Meskipun lahir dan besar di Medan, Soni memutuskan untuk merantau dan tinggal di Bogor.

Saat menjadi santri, Soni menyetor bacaan Alquran dengan nada yang mirip Syekh Maher Al-Muaiqly.

Mendengar hal tersebut, gurunya menjulukinya “Maaher At-Thuwailibi” yang hingga kini dikenal sebagai nama penanya.

Ustadz Maaher dikenal publik sebagai pendakwah yang keras dan gahar.

Di samping itu, ia juga dianggap sebagai pribadi yang humoris.

Maaher memiliki banyak akun sosial media antara lain Youtube, Twitter, Instagram, dan Tiktok.

Dalam salah satu video di kanal Youtube-nya, Maaher pernah melakukan aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu di masa pandemi Covid-19.

Lengkap, Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, 4 Bahasa, Cocok di WhatsApp & Update Medsos

Lengkap, 5 Jurus Baru Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta, Program Gerebek Lumpur & Tinggi Air Laut

Hingga kini, Ustadz Maaher tinggal di Bogor bersama seorang istri dan dua anak laki-laki.

Pemasukan sehari-harinya berasal dari ceramah dan tablig akbar.

Akan tetapi, ia juga menambah penghasilan dengan berjualan parfum dan kitab keagamaan.

Dalam berdakwah, dia biasa mengenakan gamis berwarna putih dan ghutrah (serban khas Arab Teluk).

Selain itu, Ustadz Maaher juga memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh agama di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Habib Rizieq Shihab.

Perjalanan Kasus

Penyidik Bareskrim Polri menangkap Ustadz Maaher At-Thuwailibi di Bogor, Kamis (3/12/2020) pukul 04.00 WIB.

Pemilik akun Twitter Ustadz Maaher At-Thuwailibi itu ditangkap polisi di kediamannya dan kini telah jadi tersangka.

Ustadz Maaher ditangkap karena diduga menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian berdasarkan SARA.

Dimakamkan Dekat Syekh Ali Jaber, Pengacara Ungkap Permintaan Ustadz Maaher Belum Dikabulkan Polisi

Difasilitasi Anggota Prabowo Subianto, Natalius Pigai Berdamai dengan Abu Janda, Singgung Soal Rasis

Sebelumnya, Maaher dilaporkan atas dugaan kasus ujaran kebencian kepada tokoh NU Habib Luthfi Yahya.

Sosok Ustadz Maaher sempat menjadi sorotan publik saat berseteru dengan artis Nikita Mirzani di media sosial.

( TribunKaltim.co / Rafan Arif Dwinanto )

Artikel ini telah tayang dengan judul Novel Baswedan Pertanyakan Ustadz Maaher Meninggal di Rutan, 'Orang Sakit Kenapa Dipaksakan Ditahan?', https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/09/novel-baswedan-pertanyakan-Ustadz-maaher-meninggal-di-rutan-orang-sakit-kenapa-dipaksakan-ditahan?page=all.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved