Berita Samarinda Terkini

Kepergok Jarah Tongkang Batu Bara, 6 ABK Kapal Klotok Nekat Terjun ke Mahakam, 2 Hilang

Akibat aksi nekat itu, dua ABK lainnya -- termasuk juru mudi (juragan) kapal -- masih dalam pencarian.

TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Inilah kapal klotok yang digunakan untuk menjarah muatan batu bara di dalam tongkang yang sedang berlayar di Sungai Mahakam Samarinda,Rabu (10/2/2021). Aksi mereka kepergok oleh polisi dan kemudian terjun kesungai, dua ABK masih dalam pencarian oleh timBasarnas. 

SAMARINDA,TRIBUN - Enam orang awak buah kapal (ABK) kapal klotok KM Jaya Setia terpaksa terjun di Sungai Mahakam saat kepergok oleh polisi tengah menjarah togkang (ponton) bermuatan batu bara yang tengah berlayar ditarik oleh sebuah tug boat di Sungai Mahakam Samarinda, Rabu (10/2/2021).

Akibat aksi nekat itu, dua ABK lainnya -- termasuk juru mudi (juragan) kapal -- masih dalam pencarian.

Kejadian berawal sekitar pukul 11.30 WITA, saat kapal klotok KM Jaya Setia yang membawa juru mudi kapal motor dan Anak Buah Kapal (ABK) diminta meminggirkan kapal oleh petugas kepolisian dari Satuan Polisi Air Polresta Samarinda.

Kapal tersebut memuat ABK Marwan, Amir Iwan, Arif dan Firman, dan satu juru mudi (juragan/nakhoda) Ali.

Keenam orang ini, sedang beraktivitas di perairan Sungai Mahakam sekitar Palaran, Kota Samarinda.

Mereka bersandar di dekat tongkang kala itu.

Tim Basarnas dan relawan masih melakukan pencarian dua ABK kapal klotok yang hilang saat terjun di Sungai Mahakam, Rabu (10/2/2021). Aksi nekat ini terjadi saat polisi memergoki mereka tegah menjarah kapal tongkang bermuatan batu bara yang sedang ditarik tug boat di Sungai Mahakam.
Tim Basarnas dan relawan masih melakukan pencarian dua ABK kapal klotok yang hilang saat terjun di Sungai Mahakam, Rabu (10/2/2021). Aksi nekat ini terjadi saat polisi memergoki mereka tegah menjarah kapal tongkang bermuatan batu bara yang sedang ditarik tug boat di Sungai Mahakam. (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Para ABK menggunakan alat secara manual seperti cangkul dan sekop.

Namun saat melintasi kawasan Palaran, mendadak datang Satuan Polisi Air Polresta Samarinda.

Mereka tiga orang polisi mendekati dengan speed boat. Bersenjata dan pakaian seragam lengkap.

Kapal beranggotakan Marwan, Amir, Iwan, Arif dan Firman dan seorang juru mudi (juragan) Ali. 

Arif (30) menceritakan, saat itu ia bersama lima rekannya dan juragan kapal, Ali. Yakni dirinya, Marwan, Amir, Iwan, Firman dan Ali.  

Sempat terjadi ketegangan saat polisi meminta seluruh ABK kapal klotok turun dari tongkang.

"Kami diminta untuk segera turun dari tongkang dan kami langsung turun semua, mengikuti petugas. Tidak lama kemudian, salah satu polisi berebut kemudi dengan juragan, karena tangannya dipukul. Juragan lari ke belakang kapal dan bilang ayo lompat (ke kami)," tegasnya. 

Namun ketika semua nekat melompat ke sungai saat akan diamankan petugas Polair, dua orang lainnya ternyata tidak muncul lagi ke kepermukaan, yakni juru mudi Ali (35) dan ABK bernama Marwan (30). Polisi bersama Basarnas  dan relawan masih melakukan pencarian.

"Makanya kami lompat semua, tetapi juragan sama satu ABK hilang, sedangkan kami ada empat orang selamat ditolong kapal warga yang melintas," ungkap Arif. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved