Berita Nasional Terkini

Dilaporkan Soal Cuitan Kematian Ustadz Maaher, Zainal Arifin Beber Gesekan Novel Baswedan & Polri

Dilaporkan soal cuitan kematian Ustadz Maaher, Zainal Arifin Mochtar beber gesekan lama Novel Baswedan dan Polri

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Zainal Arifin Mochtar dan Novel Baswedan 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan dilaporkan ke polisi.

Pelaporan ini merupakan buntut cuitan Twitter Novel Baswedan terkait kematian Ustadz Maaher di dalam rutan Bareskrim Polri.

Pelaporan inipun menuai respon dari Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar.

Bahkan, Zainal Arifin Mochtar pun mengungkap sejarah panjang gesekan Novel Baswedan dengan Polri.

Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar tanggapi kasus pelaporan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan.

Jokowi Minta Publik Kritik, Haris Azhar Tak Tinggal Diam, Duga Presiden Marahi Pembuat Naskah Pidato

Lengkap, Jadwal Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H Muhammadiyah, Pemerintah?

Dalam pelaporannya tersebut, Novel Baswedan dianggap telah mendiskreditikan pihak kepolisian atas kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (13/2/2021), Zainal Arifin menilai kritik yang disampaikan oleh Novel Baswedan masih bersifat wajar.

Ia mengatakan kritik dari hanya bermaksud mendorong kepolisian untuk mengerjakan kasus lebih profesional dan humanis.

Dirinya lantas memberikan satu pandangan terkait mengkritik dan sikap dari orang yang dikritik.

Menurutnya, faktor hubungan antara pengkritik dengan yang dikritik juga menentukan.

"Kalau saya mengkritik seorang kawan itu biasanya dengan mudah diterima, karena punya kedekatan nggak ada masalah," ujar Zainal Arifin.

"Tetapi kalau kita mengkritik seorang musuh, walaupun kritikan kita dalam konteks normal, itu biasanya dianggap sebagai suatu yang menebar permusuhan," jelasnya.

Tren Virus Corona di Bontang Kalimantan Timur Melandai, Ini Kasus Harian Terendah Sepanjang 2021

Dino Patti Djalal Bongkar Sosok Dalang Mafia Tanah, Dilepas Polda Metro Jaya, Ada Respon Yusri Yunus

"Karena konteks Undang-unangnya yang terlalu lebar, maka salah satu faktor yang penting adalah penerimaannya orang."

Khusus dalam kasus Novel Baswedan, Zinal Arifin menyinggung latar belakang dari yang bersangkutan.

Meski sebagai seorang mantan polisi, Novel Baswedan dinilai memiliki hubungan yang kurang baik dengan kepolisian.

Dirinya lalu membandingkan jika kritik atau cuitan tersebut disampaikan oleh Ketua Pelaksana Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto.

"Mungkin kalau Pak Benny Mamoto yang ngetweet atau seperti itu, saya enggak yakin ada orang yang mempermasalahkan karena dianggap punya kedekatan," ungkapnya.

"Tapi kalau Mas Novel, walaupun dia juga polisi, tapi kan Mas Novel punya sejarah panjang pergesekan dengan kepolisian," imbuhnya.

NEWS VIDEO Gempa Fukushima Jepang, 80 Orang Cedera, Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang Aman

Jubir Jokowi Beri Tips ke Jusuf Kalla Agar Kritik Tak Berujung Dipanggil Polisi, Fadroel Urai Aturan

Alasan PPMK

Wakil Ketua Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK), Joko Priyoski membeberkan alasannya melaporkan Novel Baswedan.

Joko menyebut Novel Baswedan tak seharusnya sembarangan membuat cuitan soal kematian Ustaz Maaher At-Thauwailibi.

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Jumat (12/2/2021).

Joko mengaku tak memermasalahkan jabatan Novel sebagai penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jadwal Liga Italia Malam ini, Inter Milan vs Lazio, Peluang Nerazzurri Gusur AC Milan, Live RCTI

Login www.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Online, Ada Tips Bila Selalu Gagal

"Saya bukan menyoalkan Novel Baswedan KPK-nya," ucap Joko.

"Masalahnya adalah dia harus menjaga integritas dia sebagai penyidik KPK."

Joko lantas menyinggung cuitan Novel yang menurutnya mengandung unsur provokasi.

Ia mengatakan, Novel seolah sengaja memerkeruh suasana dengan menulis cuitan tersebut.

"Ini dia mencuit loh, di bawahnya ada kliping berita," ujar Joko.

"Jelas-jelas polisi sudah mengklarifikasi, kok dia mencuit lagi di atas?"

"Beda halnya kalau dia mencuit sebelum ada klarifikasi dari Mabes Polri."

"Kami cuma ingin menjaga supaya negeri ini kondusif," tambahnya.

Lebih lanjut, Joko pun kembali menyinggung soal jabatan Novel di KPK.

Sejarah Hari Valentine 14 Februari hingga Jadi Hari Kasih Sayang, 3 Kado Identik, Mengapa Cokelat?

Menurut dia, Novel tak seharusnya memanfaatkan jabaran untuk menulis cuitan tersebut.

"Jangan ada orang-orang yang membuat gaduh," ujarnya.

"Jangan mentang-mentang merasa tokoh, merasa super power misalnya."

"Dia jadi mencuit seenaknya terus dibela oleh teman-teman yang ada di sana."

"Saya minta tolong disampaikan pada Pak Anies Baswedan supaya ditegur lain kali mencuit harus hati-hati," lanjutnya.

Ucapan Joko itu langsung dibantah oleh kuasa hukum Novel, M Isnur.

HARI TERAKHIR Katalog Promo Superindo Periode 11-14 Februari, Beli 1 Gratis 1, Pampers Diskon 30 %

Banyak Pilihan! Kata-kata Valentine untuk Sahabat, Pacar, Pas Dikirim Via WA & Status IG FB Twitter

Menurutnya, tak ada kesalahan dalam cuitan Novel itu.

"Masyarakat bisa dengan mudah menilai mana penghinaan kebohongan, mana komentar publik saja."

"Dan netizen bisa dengan mudah menilai mana yang baik dan mana yang tidak," tukasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Soal Pelaporan Novel Baswedan, Zainal Arifin: Punya Sejarah Panjang Pergesekan dengan Kepolisian, https://wow.tribunnews.com/2021/02/14/soal-pelaporan-novel-baswedan-zainal-arifin-punya-sejarah-panjang-pergesekan-dengan-kepolisian?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved