Virus Corona di Balikpapan
Data Pasien Covid-19 tak Valid, Walikota Balikpapan Rizal: KTP Klandasan, Tinggal di Kampung Baru
Menangani pasien Covid-19, pihak Satgas mengalami kendala dalam hal kebenaran data penduduk.
Karena di RS tidak mungkin di cek karena kondisinya seperti itu.
"Sehingga bisa saja terkecoh dengan data identitas," imbuhnya.
Baca juga: Kapal yang Terbakar di Samarinda Telah Tenggelam, Tim Pusat Labfor Mabes Polri Rencana Bakal Hadir
Rizal Effendi meminta agar masyarakat juga bisa memperbaiki datanya agar memudahkan pemetaan Satgas Covid-19.
"Maka itu kami mohon agar masyarakat memperbaiki data dan bisa jujur dalam menyampaikan identitas," tutup Rizal Effendi.
Renggut Nyawa 6 Tenaga Kesehatan
Nyaris setahun berjalan pandemi melanda Kota Balikpapan, sejumlah tenaga kesehatan berguguran.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, ada enam tenaga kesehatan yang meninggal dunia karena terapapar Corona atau Covid-19.
Dari enam tenaga kesehatan yang telah berpulang tersebut, empat merupakan dokter, satu perawat dan satu apoteker.
“Dokter Sriyono, Dokter Jailani THT. perawat dadang, Dokter Fajar, Pak Samaun Apoteker dan Pak Subandi,” ujarnya, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Balikpapan Resmi Terapkan PPKM Mikro, Diskominfo Inginkan Daerah Lainnya di Kaltim Ikut Menyusul
Baca Juga: PPKM Mikro di Samarinda, Positif Terbanyak Diperketat, Asisten I Pemkot: Bantu Kesehatan dan Ekonomi
Wanita yang kerap disapa Dio itu menuturkan, santunan kepada tenaga kesehatan yang meninggal dunia pun telah diterima keluarga.
Namun sejauh ini, baru keluarga dokter Sriyono saja yang dia ketahui sudah menerima santunan itu. Sebab, diurus langsung oleh Dinas Kesehatan.
“Kalau uang duka dari Pemerintah Pusat, Pak Sriyono yang sudah, karena kami yang mengurus dari Dinas Kesehatan,” katanya.