Berita Nasional Terkini

Blak-blakan ke Karni Ilyas, Fahri Hamzah Bocorkan Jokowi Pakai Kata-Kata Pengkritik Saat Jumpa Pers

Blak-blakan ke Karni Ilyas, Fahri Hamzah bocorkan Jokowi pakai kata-kata pengkritik saat jumpa pers

Editor: Rafan Arif Dwinanto
kolase YouTube Sekretariat Presiden/Dok Humas MPR
Presiden Jokowi dan Fahri Hamzah 

TRIBUNKALTIM.CO - Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah blak-blakan mengungkapkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meniru kata-katanya saat jumpa pers.

Padahal, Fahri Hamzah diketahui seorang pengkritik Pemerintahan Jokowi.

Hal ini diungkapkan rekan Fadli Zon tersebut kepada Karni Ilyas.

Momen tersebut, menurut Fahri Hamzah, terjadi saat dirinya dianugerahi Bintang Mahaputra bersama Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengungkapkan momen dirinya menjalani konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Karni Ilyas Club, diunggah Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Akhirnya Jokowi Perintahkan Revisi UU ITE, Mahfud MD Beri Penjelasan, Bisa Ngomong Bebas di Medsos?

Baca juga: Siapkan Berkas Sekarang, Catat Jadwal,Formasi & Link Pendaftaran CPNS 2021 & PPPK, sscasn.bkn.go.id

Saat itu ia sedang membahas permintaan Jokowi baru-baru ini yang ingin masyarakat lebih aktif mengkritik.

Fahri Hamzah kemudian mengaitkan dengan acara penganugerahan Bintang Mahaputera bersama dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Saya sendiri waktu diberikan sama Fadli Zon Bintang Mahaputera itu, sambil menunggu penganugerahan itu saya didatangi protokol Istana yang mengatakan bahwa presiden ingin sekali konferensi pers," kata Fahri Hamzah.

"'Terserah, kalau presiden memang maunya begitu, kami oke saja'," lanjut dia.

Setelah bertanya-tanya ternyata Jokowi sendiri yang ingin mengadakan konferensi pers bersama kedua orang tersebut.

"Ternyata presiden yang ingin, melalui protokol Istana," ungkap Fahri.

"'Fadli nanti saya yang ngurus, insyaallah dia mau'," lanjut mantan Wakil Ketua DPR ini.

Saat mendengar pernyataan Jokowi dalam konferensi pers, Fahri Hamzah mengaku itu persis seperti kata-katanya.

Diketahui, Fahri Hamzah dan Fadli Zon dianugerahi penghargaan karena perannya sebagai tokoh yang kerap mengkritik pemerintah.

Menurut Fahri Hamzah, hal itu relevan dengan permintaan Jokowi baru-baru ini untuk dikritik.

Baca juga: Deklarator KAMI Beber Bahayanya Kritik Pemerintah, Marwan Batubara Aparat akan Cari-Cari Alasan

"Terjadilah konferensi pers itu.

Yang menarik, pernyatan Presiden dalam konferensi pers bertiga, itu mengutip persis pandangan-pandangan saya tentang makna dari pemberian Bintang Mahaputera itu, padahal kami berdua adalah pengkritik," ungkapnya.

Fahri Hamzah mengaku ada pernyataan lain dari dirinya yang dikutip Presiden, terutama terkait keberadaan pengkritik kebijakan pemerintah.

"Pertama saya mengatakan Presiden adalah kepala negara, bukan sekadar kepala pemerintahan.

Kepala negara berkepentingan menjamin nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dijaga dengan adanya kritik dan oposisi.
Itu dikutip oleh presiden," katanya.

"Kedua, dukungan kepada para pengkritik terutama anggota dewan untuk terus bersuara lebih tajam ke depan," tambah Fahri Hamzah.

Baca juga: Lengkap, 3 Panduan Pilih Program Studi & 7 Cara Daftar SNMPTN 2021, Login Akun di portal.ltmpt.ac.id

Alasan Dapat Penghargaan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengumumkan pemberian tanda kehormatan kepada Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Pemberian itu dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI.

Rencananya Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan mendapat Bintang Mahaputera Nararya.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @mohmahfudmd pada Senin (10/8/2020).

Baca juga: Tak Tinggal Diam Mahfud MD Sindir Jusuf Kalla, Singgung Saracen, MCA, Piyungan & Ferdinand Hutahaean

"Dalam rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang," cuit Mahfud MD.

"Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputera Nararya.

Teruslah berjuang untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara."

Menurut Mahfud, keduanya memenuhi syarat untuk mendapatkan tanda kehormatan tersebut.

"Bisa dijelaskan bahwa pemberian bintang Mahaputera kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah adalah sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelasnya.

"Mantan ketua/wakil ketua lembaga negara, mantan menteri dan yang setingkat mendapat bintang jasa seperti itu jika selesai tugas dalam satu periode jabatan."

Mahfud menjelaskan pemberian tanda bintang tersebut lazim dilakukan kepada tokoh-tokoh yang dianggap layak mendapatkannya.

Ia memberi contoh sejumlah tokoh yang telah mendapat Bintang Mahaputera Nararya.

"Bahkan (sebelum ada masalah hukum) mantan pejabat seperti Irman Gusman, Surya Darma Ali, Jero Wacik, dll sudah dianugerahi bintang tersebut," papar mantan politisi PKB ini.

Menurut Mahfud, alasan pemberian tanda kehormatan tersebut sudah dipertimbangkan.

Seperti diketahui, Fahri dan Fadli adalah dua tokoh yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah.

Mahfud menyinggung sikap kritis tersebut juga sudah menjadi pertimbangan dalam penganugerahan Bintang Mahaputera.

"Pemerintah tidak boleh tidak memberikan tanpa alasan hukum," kata Mahfud.

"Jika bintang jasa tidak diberikan terhadap orang kritis berarti pemerintah mempolitisasi hak orang secara unfair."

Selain kedua tokoh itu, akan ada sejumlah orang lain yang juga mendapat tanda kehormatan.

Penerima anugerah tersebut termasuk para tenaga medis yang gugur saat menangani Covid-19.

"Yang mendapat bintang Mahaputera pada Agustus ini ada banyak," jelas Mahfud MD.

"Ada Hatta Ali, Faruk Mohammad, Suhardi Alius, dll. Ada juga bintang jasa kepada 22 tenaga medis yang gugur karena menangani Covid-19."

Baca juga: Jokowi dan Kritik: Pernyataan Elegan Mahfud MD, Tangkis Sindiran Jusuf Kalla, Respon Istana Normatif

"Ada Bintang Pelopor, Penegak Demokrasi, dll. Bulan November bisa ada gelar Pahlawan. Semua ada UU-nya."

Dikutip dari situs Kementerian Sekretariat Negara, Bintang Mahaputera adalah tanda kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia.

Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya nantinya akan disematkan dalam bentuk pita kalung.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Pernah Konferensi Pers Bareng, Fahri Hamzah Ngaku Kata-katanya Dicatut Jokowi: Persis Pandangan Saya, https://wow.tribunnews.com/2021/02/16/pernah-konferensi-pers-bareng-fahri-hamzah-ngaku-kata-katanya-dicatut-jokowi-persis-pandangan-saya?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved