Berita Balikpapan Terkini
Tantangan Plaza Balikpapan Selama PPKM, Kini Ada Kelonggaran, Mal Beroperasi Seperti Biasa
Imbas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat dirasakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan. Sedikitnya, pemerintah kehilangan Rp
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Imbas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat dirasakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Sedikitnya, pemerintah kehilangan Rp 7,5 miliar potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sepanjang Januari 2021, salah satu dampaknya yang sangat terasa di pusat perbelanjaan atau mal.
Menurut Marcomm Manager Plaza Balikpapan, Adistya Pratama, adanya kebijakan PPKM, sampai Kaltim Steril di mana mal harus tutup operasional di akhir pekan sangat berdampak signifikan.
Baca juga: BREAKING NEWS Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi Meninggal Dunia, Hasil PCR Belum Keluar
Baca juga: Laka Tunggal Terjadi Lagi, Seorang Pengemudi di Balikpapan Tewas Sebelum Sempat Dilarikan ke RS
Baca juga: Data Pasien Covid-19 tak Valid, Walikota Balikpapan Rizal: KTP Klandasan, Tinggal di Kampung Baru
"Sebelum adanya kebijakan-kebijakan tersebut, traffic mal hampir mendekati normal. Tinggal sekian persen saja. Dengan situasi Covid-19 saat itu, kami rasa itu sudah bagus," jelasnya, Selasa (16/2/2021).
Tingkat kunjungan kembali terjun bebas sebesar 35 persen.
Sedangkan untuk jumlah okupansi tenant selama masa pandemi ini, turun sebesar 15 persen.
Adanya kebijakan baru, yakni PPKM Mikro dirasa cukup lega, sudah ada kelonggaran dari pemerintah setempat, di mana dapat beroperasi full day dengan protokol kesehatan.
Kendati begitu, jumlah kunjungan tidak langsung seramai biasanya, namun hal ini bertahap.
"Jadi yang kami rasakan pada weekend kemarin, weekend di mana mulai dibuka dari sebelumnya tutup, enggak langsung ramai. Artinya masih tertanam di benak masyarakat bahwa mal masih tutup," ungkapnya.
Padahal pihak Plaza Balikpapan sudah menginformasikan di media sosial maupun media mainstream.
Kurangnya jumlah pengunjung pun, akibat masih adanya ketakutan masyarakat akan jumlah kasus yang masih tinggi.
Hal ini tidak dapat dipungkiri dapat memengaruhi psikologis customer untuk datang ke mal.
"PPKM mulai longgar, kami mulai membangun lagi. Dengan dilonggarkan PPKM, kami effort lagi buat narik bahwa sudah longgar, di sini aman kok. Protokolnya always ready," ucapnya.
Penulis: Heriani | Editor: Rahmad Taufiq