Berita Nasional Terkini
Anies Baswedan dalam Masalah, Periksa Janji Kampanye Urus Banjir Jakarta, Apa Kabar Sumur Resapan?
Anies Baswedan dalam masalah, periksa janji kampanye urus banjir Jakarta, apa kabar sumur resapan?
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam masalah.
Problematika banjir yang melanda Jakarta belakangan ini jadi pembicaraan publik.
Janji-janji politik saat jadi cagub pada kontestasi Pilkada diungkit kembali ke permukaan.
Saat masa kampanye sebagai calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, optimis masalah banjir Ibu Kota dapat diselesaikan di bawah kepemimpinannya.
Menurut Anies, ada empat hal utama yang akan ia lakukan jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, yakni:
1. "Membereskan" sumber banjir di hulu sehingga volume air yang sampai ke Jakarta berkurang.
2, Melakukan gerakan membangun sumur- sumur resapan di Jakarta.
3. Memastikan aliran air tidak terhambat dengan membersihkan gorong-gorong hingga sungai.
4. Memastikan tidak terjadi sedimentasi yang berlebihan di hilir
Baca juga: Refly Harun Dukung Warga Jakarta Beri Pelajaran Anies Baswedan Soal Banjir, Juga Sorot Ridwan Kamil
"Jadi air dari hulu diamankan, yang di tengah dipastikan turun ke bawah, dan di hilir kita bereskan," ujar Anies dalam acara "Jakarta Kece-Bagaimana Cara Ahok dan Anies Mengatasi Banjir?" yang ditayangkan stasiun televisi Netmediatama pada 13 Desember 2016.
Anies menilai, penting untuk memastikan air masuk ke dalam tanah, bukan hanya sekedar dialirkan melalui proyek normalisasi sungai yang dilakukan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Konsep (memasukkan air ke dalam tanah) seperti ini yang kami tawarkan, dan kami percaya dengan pendekatan seperti ini, secara bertahap masalah banjir di Jakarta bisa diselesaikan," pungkasnya.
Janji yang minim realisasi
Di dalam acara Jakarta Kece tersebut, Anies mengatakan akan merangkul Pemda Jawa Barat dan Kabupaten Bogor dalam upaya mengurangi debit air kiriman ke Jakarta saat hujan melanda.
"Salah satu kekuatan yang kami tawarkan adalah kekuatan persuasi negosiasi. Bicara," tegasnya.