Berita Nasional Terkini

Terkuak! Ternyata Ini Alasan JK Bantah Vaksinasi Mandiri Tidak Adil, Sebut Orang Berada Bukan Musuh

Jusuf Kalla, mendukung rencana pemerintah untuk membuka program vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini
VAKSINASI MANDIRI - Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019). Jusuf Kalla, mendukung rencana pemerintah untuk membuka program vaksinasi Covid-19 secara mandiri. 

TRIBUNKALTIM.CO - Alasan Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla membantah bahwa vaksinasi mandiri tidak adil terungkap. 

Jusuf Kalla mendukung rencana pemerintah untuk membuka program vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

JK membantah vaksinasi mandiri tidak memberi rasa keadilan.

Menurut Jusuf Kalla, pengendalian pandemi Covid-19 saat ini tergantung pada program vaksinasi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 dan Sinergi Kebijakan Nasional Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Lanjut Usia di Samarinda Dibuka, Bagaimana Menarik Minat Lansia? Coba Tips Ini

Pasalnya, ia menilai upaya pengendalian lainnya sudah tidak dipatuhi masyarakat karena sudah jenuh.

"Kita sangat tergantung pada cepatnya vaksinasi. Karena upaya lain, rakyat itu sudah jenuh."

"Disuruh jaga jarak sudah sulit karena jenuh sudah. Itu tidak hanya di sini, di luar negeri juga sama," kata JK dalam sesi wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dikutip dari akun YouTube Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Program vaksinasi, lanjut JK, saat ini berkejar-kejaran dengan tren peningkatan kasus Covid-19.

Karena itu diperlukan upaya keras mengejar target vaksinasi.

Menurut JK, pemerintah harus bekerja keras untuk bisa melakukan vaksinasi sebanyak 1 juta vaksinasi per hari.

Apabila berhasil memenuhi target sejuta sehari, proses vaksinasi pun baru akan selesai dalam satu setengah tahun.

"Upaya vaksinasi harus dicapai sejuta per hari. Satu juta sehari itu pun satu setengah tahun akan selesai. Amerika sudah bisa sampai sejuta per hari. Kita baru 50 ribu per hari," beber mantan Ketua Umum Partai Golkar Ini.

Baca juga: NEWS VIDEO Vaksinasi untuk Lansia Dimulai, Dinkes Kaltara Sebut Masih Pelajari Petunjuk Teknis

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved