Mukota Kadin XI Balikpapan
Kembali Pimpin Kadin Balikpapan, Ini Hal Pertama akan Dilakukan Yaser Arafat terhadap UMKM
Sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan terpilih masa bakti 2021-2026, Yaser Arafat berkomitmen fokus bersinergi dengan pemeri
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan terpilih masa bakti 2021-2026, Yaser Arafat berkomitmen fokus bersinergi dengan pemerintah mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Setelah sebelumnya, ia akan melakukan konsolidasi dengan Dewan Pertimbangan, Dewan Penasihat, termasuk membentuk kepengurusan baru.
Sekadar diketahui, Yaser Arafat terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Kota (Mukota) ke-XI Kadin Balikpapan.
Baca juga: Istri Gubernur Kaltim Isran Noor Sempat Menangis Saat Pelantikan Pengurus PKK, Ini Alasannya
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Unmul Demo, Minta Kepala Daerah yang Dilantik untuk Penuhi Janjinya
Hal ini karena bakal calon pesaing lain, yakni Ernawaty Gaffar dan Eddy Salassa tidak mengikuti rapat pleno hingga selesai.
"Ini kan musim pandemi. Kami akan menitikberatkan bagaimana memberdayakan UMKM. Di dalam mengedukasi, men-training mereka, sekaligus mengadvokasi. Syukur-syukur bisa membantu meringankan beban mereka di tengah pandemi," jelas Yaser Arafat, Sabtu (27/2/2021).
Pria kelahiran Balikpapan, 5 Agustus 1984 ini mengemukakan, badai pandemi Covid-19 yang menghantam dunia bisnis baik dari bawah hingga atas bakal menjadi tantangan kepengurusan Kadin di periode 2021-2026.
"Contoh yang telah kami lakukan. Yaitu mengawinkan eksportir yang demand-nya turun. Mereka yang secara volume turun akan kami mediasi. Termasuk digital marketing bisa mendistribusikan seluruh produk mereka mengenalkan ke lokal. Sehingga ada win win solution," tuturnya.
Program kerja dalam waktu dekat, lanjut Yaser Arafat, akan digelar di bulan Ramadhan.
Pihaknya akan menggelar acara yang unik, simpel, dan penuh makna untuk menggairahkan UMKM.
"Tunggu tanggal mainnya. Acara yang digelar akan unik. Simpel tapi penuh makna. Tunggu saja mungkin di 4-5 hari awal puasa," jelasnya.
Baca juga: Aset PT Hotel Bahtera Jaya Abadi Dilelang Bankaltimtara, Pengacara Owner Minta Masyarakat tak Ikut
Baca juga: BREAKING NEWS Kawasan Padat Tepi Sungai Mahakam Samarinda Terbakar
Yaser Arafat juga meminta maaf jika dalam pelaksanaan Mukota ada hal yang kurang berkenan, sekaligus menyampaikan rasa terima kasih karena kembali mempercayakannya sebagai nahkoda.
"Saya mohon doa, support. Kami akan senantiasa berkolaborasi dengan program pemerintah. Kita adalah mitra strategis pemerintah di sektor ekonomi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Yaser Arafat kembali dipercaya untuk memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kota Balikpapan periode 2021-2026.
Ia terpilih secara aklamasi dalam forum Musyawarah Kota (Mukota) XI yang digelar hari ini, Sabtu (27/2/2021).
Penetapan Yaser Arafat sebagai petahana, sesuai hasil keputusan tertinggi dalam forum secara musyawarah mufakat sekira pukul 12.00 Wita.
Dari 302 peserta/voter, hadir sekira 250 peserta dan forum dinyatakan quorum.
Mukota selesai lebih cepat dari perkiraan.
Di mana sebelumnya ditargetkan selesai pada pukul 14.00-16.00 Wita.
Hal ini karena dua bakal calon lainnya, yakni Ernawaty Gaffar dan Eddy Salasa, tidak mengikuti Mukota hingga selesai.
"Kalau ada peserta yang tidak hadir, otomatis aklamasi. Namun kembali lagi pada forum sebagai putusan tertinggi," ujar Ketua Pelaksana Mukota, Soegianto.
Forum juga sempat diwarnai kisruh di mana salah satu peserta dinyatakan reaktif Covid-19 hasil tes rapid antigen.
Peserta bersangkutan meminta ke Satgas Covid-19 setempat untuk dilakukan pemeriksaan Swab PCR dan diperoleh hasil negatif.
Ketua Kadin Balikpapan terpilih, Yaser Arafat mengatakan, kedua bakal calon lain, merupakan calon yang sangat layak.
"Saya menghormati beliau. Hanya saja di dalam Kadin ada mekanisme. Yang memilih ini adalah direktur. Para pelaku usaha. Alhamdulillah anak muda ini masih dipercaya," ujar Yaser Arafat.
"Tapi kalau berbicara kapasitas, keduanya merupakan tokoh yang luar biasa. Ini adalah bukti bahwa Kadin mewadahi orang-orang hebat," tuturnya.
Yaser Arafat mengaku akan duduk, berbicara, meminta arahan dan nasehat ke Erna dan Eddy, dengan harapan bisa bersinergi dalam membangun Kadin.
"Saya sebagai Ketua Kadin hanya simbol saja. Organisasi hanya alat, sepanjang untuk kemaslahatan masyarakat ekonomi kota Balikpapan," ucapnya.
Terkait terpilihnya ia secara aklamasi, dia menegaskan sudah sesuai dengan AD/ART dan disetujui peserta forum.
"Dikarenakan dua bakal calon ini tidak menghadiri, lalu ditawarkan ke forum selaku peserta penuh. Dan dianggap aklamasi. Tadi juga ditawarkan siapa yang tidak setuju. Ada yang berdiri (tidak sepakat) tapi tidak ada masalah," ucapnya.
Ernawaty Gaffar Berencana Keluar dari Kadin dan Ajukan Gugatan secara Hukum
Diberitakan sebelumnya, bakal calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan Ernawaty Gaffar menyebut proses pemilihan Ketua Kadin dalam Mukota ke-XI di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur diduga hanya akal-akalan.
Dia mengaku pihaknya sebagai pemilik suara tidak diadopsi.
Anggota sejumlah hampir 600-700 orang itu diblokir sama mereka pada 30 Desember 2020.
"Anggota kita sudah tidak bisa mendaftar. Kita kondisikan keadaan ini. Tapi juga dipersulit dengan adanya mandat dan lain-lain," jelas Ernawaty Gaffar, Sabtu (27/2/2021).
Padahal, menurut Erna, aturan mandat itu tidak ada dalam AD/ART Kadin.
Sesuai dengan pengalamannya sebagai pengurus Kadin sepanjang 10 tahun belakangan.
Baca juga: Pendaftaran Pemilihan Ketua KADIN Balikpapan Ditutup, Pengusaha Migas dan Kapal Tanker Meramaikan
Ernawaty Gaffar menilai, aturan mandat itu benar-benar melanggar AD/ART.
Yang mana semakin mempersulit anggotanya untuk bisa menjadi pemilik suara penuh.
Kalau dalam AD/ART, semua perusahaan yang hadir itu adalah direktur atau yang dikuasakan.
Pihaknya sudah memenuhi persyaratan itu.
"Tapi mereka tidak, mereka memberikan mandat dengan satu per sepuluh. Satu orang mewakili 10 suara. Jadi satu orang dikasih mandat yang setahu kita mereka bukan direktur," ungkap Erna.
Pemilihan ini, bagi perempuan berhijab itu rancu dan tidak bisa dianggap memenuhi syarat.
"Kami nanti akan mengajukan gugatan secara hukum, karena banyak aturan-aturan dari AD/ART yang dilanggar," ucap perempuan yang juga Ketua Ikatan Pengusaha Wanita (Iwapi) Balikpapan.
Baca juga: Ketua IWAPI Balikpapan Sebut BLT buat Pelaku UMKM Sangat Membantu, Perusahaan Juga Bisa Lewat CSR
Pihaknya menyesalkan penyelenggaraan Mukota yang tidak mengakomodir suara mereka.
Bahkan Erna mengaku pihaknya akan keluar dari Kadin Balikpapan.
"Kita tidak perlu adanya induk organisasi kalau seperti ini Kadin-nya. Buat apa jadi anggota Kadin, maaf saja, kalau hak kita sebagai pengusaha untuk bisa memilih calon ketua yang terbaik tidak ada," ujarnya.
"Karena kita sudah melihat dari program-program Kadin tidak jalan, kita mencoba ada calon-calon, salah satunya saya mau memperbaiki keadaan," pungkasnya.
Penulis: Heriani | Editor: Rahmad Taufiq