Berita Samarinda Terkini
Komisi III DPRD Kaltim Nilai Sampah Rumah Tangga Masih Menjadi Masalah di Sungai Karang Mumus
Beberapa waktu lalu anggota Komisi III DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis mengecek langsung kondisi terkini Sungai Karang Mumus (SKM) Kota Samarinda
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beberapa waktu lalu anggota Komisi III DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis mengecek langsung kondisi terkini Sungai Karang Mumus (SKM) Kota Samarinda.
Ia pun mengatakan kondisi SKM saat ini sedang diturap di beberapa sisi.
Baca juga: Alasannya Terkuak, Kalina Ocktaranny Akhirnya Akui Hubungannya dengan Vicky Prasetyo Cuma Settingan
Namun ia prihatin dengan kondisi Sungai yang ada saat ini.
Sebab beberapa titik ditemukan sampah di sepanjang aliran sungai.
Dikhawatirkan sampah tersebut menumpuk dan mengakibatkan banjir.
"Itu yang saya lihat masih separuh. Sampah dari limbah rumah tangga yang hanyut di sungai juga masih banyak. Padahal kita tahu sudah banyak aktivis lingkungan yang bersih-bersih sungai," ucap Ananda Emira Moeis, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Video Nurdin Halid Joget Tik Tok Usai Nurdin Abdullah Ditangkap Viral, Apa Kata Mantan Cagub Sulsel?
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin 1 Maret 2021, Aries Lebih Dicintai, Scorpio harus Beri Kepastian
Sampah rumah tangga yang paling banyak ditemukan di sepanjang aliran SKM, seperti popok bayi, plastik hingga sampah rumah tangga menjadi pemandangan di beberapa titik.
Menurutnya hal tersebut harus dipikirkan dan dicari solusi terbaik.
Misalnya dengan melanjutkan pembangunan turap sampai di ujung sungai.
Pembangunan pun bisa menjalin kerja sama dengan Pemprov Kaltim dengan dibantu melalui anggaran.
"Saya juga akan upayakan di Komisi III agar sebelum melakukan kegiatan itu lagi, harus dipantau soal nasib masyarakat. Kita ini wakil rakyat, jangan sampai melakukan sesuatu malah mengorbankan rakyat," ucapnya
Baca juga: Marzuki Alie Pinjam Istilah Anas Urbaningrum untuk Gambarkan Modus SBY Singkirkan Lawan di Demokrat
Terkait persoalan ganti untung tempat tinggal warga yang digusur beberapa bulan silam harus benar-benar klir.
Dia menyarankan warga diberi ganti rugi yang sesuai dan disiapkan rumah tinggal yang layak.
Agar warga tetap bisa menghidupi diri dan keluarganya seperti sedia kala.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | EDitor: Mathias Masan Ola