Sejarah Hari Ini
Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Peran Radio AURI Gunung Kidul, Petugas Panjat Pohon, Pasang Antena
Serangan Umum 1 Maret 1949, dari Gunung Kidul, kisah 6 Jam Indonesia menguasai Yogyakarta bisa mendunia.
Agar tidak ketahuan pasukan Belanda yang saat itu mengusai Ibu Kota Indonesia Yogyakarta, box perangkat radio diletakan di belakang rumah tepatnya di bagian dapur.
Jika siang hari perangkat radio disembunyikan dengan di "grobog" (tempat penyimpanan padi).
"Belanda waktu itu sering patroli lewat sini, jadi agar tidak ketahuan box di letakan di dapur, lalu saat selesai siaran disembunyikan di grobog," ujar Sumarno saat ditemui Kompas.com, Senin (29/02/2016).
Agar jangkuan pancarannya luas, lanjutnya saat itu antena radio dipasang di atas pohon kelapa.
Sehingga ketika akan siaran, petugas saat itu harus memanjat pohon Kelapa untuk memasang antena.
Selesai siaran atau ketika menjelang pagi hari, petugas harus kembali memanjat pohon kelapa untuk melepas antena.
Sebab jika tidak dilepas akan ketahuan patroli Belanda.
"Bisa dibayangkan, untuk menyiarkan serangan umum juga seperti itu. Harus memanjat Pohon Kelapa memasang antena agar bisa terpacar luas," urainya.
Menurut dia, dari Radio PC AURI di Kecamatan Playen Gunungkidul berita Serangan Umum, 1 Maret 1949 mulai tersiar.
Berita itu ditangkap dan disiarkan oleh Stasiun Bidaralam, Sumbar, kemudian ke relay AURI Takeungon Aceh, kemudian ke Rangoon-Birma, New Delhi, India, hingga akhirnya ke Washington.
"Jadi siarannya tersebar secara estafet, hingga sampai luar negeri," ujarnya.
Arti Serangan Umum 1 Maret
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, keberhasilan Indonesia melancarkan
Serangan Umum 1 Maret 1949 mampu membuka pandangan dunia internasional bahwa eksistensi Indonesia masih kuat.
Selain itu, Indonesia juga diuntungkan dengan kecaman dunia internasional terhadap peristiwa Agresi Militer Belanda II.
Pada perkembangannya, Belanda mendapat tekanan dari Amerika Serikat dan PBB untuk mulai memberi pengakuan kedaulatan dan penyerahan kekuasaan pada Indonesia dalam perjanjian damai Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar