Demo di Kantor Bupati Kukar

BREAKING NEWS Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Kantor Bupati Kukar Ricuh, Sampaikan 14 Tuntutan

Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Kukar

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (2/3/2021) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (2/3/2021) siang.

Dalam aksinya, mahasiswa tersebut juga membakar ban di tengah jalan sebagai bentuk kekecewaannya kepada pemerintah.

Bahkan, kondisi aksi sempat ricuh karena pihak aparat pengamanan hendak mematikan ban yang dianggap mengganggu.

Namun dihadang pengunjuk rasa dan membuat beberapa perugas tersulut emosi hingga terjadi gesekan dalam demo itu.

Baca juga: NEWS VIDEO Bupati dan Wakil Bupati Kukar Jalani Vaksinasi Tahap Dua

Petugas pengamanan akhirnya memadamkan api di ban tersebut dengan menggunakan appar dan terjadi perdebatan mulut antara aparat dan mahasiswa.

Setelah melalui diskusi yang cukup alot, kondisi kembali kondusip dan orasi pin dilanjutkan kembali.

Koordinator Aksi, Ahmadi Rifai Arifin Putra mengatakan, aksi tersebut merupakan rangkaian aksi yang dilakukannya pas bertepatan pelantikan Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin.

Ia menjelaskan, terdapat beberapa sektor yang menjadi perhatiannya, diantaranya masalah infrastruktur, pendidikan dan kesehatan dan dirinya meminta sektor tersebut menjadi prioritas pembangunan pada kepemimpinan Edi-Rendi saat ini.

Baca juga: Plh Bupati Kukar Resmikan Kampung Tangguh Etam di Kelurahan Panji, Tenggarong, Ini Harapan Sunggono

Dirinya menegaskan, terdapat sebanyak 14 poin aspirasi yang mereka suarakan.

Di antaranya mendesak pemerintah daerah agar perbaikan jalan yang ada di Kecamatan Sebulu-Muara kaman, Kenohan, Kota Bangun, Tenggarong khususnya Desa Rapak Lambur, Muara Wis khususnya Desa Enggelam, Desa Muara Enggelam dan Muara Muntai agar menjadi agenda priontas untuk segera dikerjakan.

Kedua, ucap dia, Mendesak menghibahkan lahan ke yayasan Kutai Kartanegara. Jikalau dari pihak pemerintah daerah tidak mau menghibahkannya.

Maka segera ambil langkah-langkah yang dianggap perlu guna memajukan pemerintah daerah agar segera pergururuan tinggi tersebut.

“Yang ketiga, Meminta kepada pemerintah daerah agar mengaktifkan Kembali program beasiswa gerbang raja khusus calon-calon mahasiswa baru," ujarnya.

Dan memohon agar informasi perihal program beasiswa disosialisasikan dengan massif serta dalam proses seleksi bagi calon penerima beasiswa.

"Dilakukan secara professional tanpa Kolusi Korupsi Dan Nepotisme (KKN),” ujarnya.

Bangun Rumah Belajar

Selanjutnya, pada poin keempat mendorong pemerintah desa melalui Bupati Kutai Kartanegara agar membangun rumah belajar di setiap desa dan kelurahan sebagai bentuk komitmen pemerintah daearah dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sementara poin kelima, Meminta kepada pemerintah daerah agar melengkapi fasilitas rawat inap di masing-masing desa dan kelurahan secara merata dan poin keenam Meminta kepada bupati kutai kartanegara agar segera mengevaluasi program raga pantas (stunting).

“Ketujuh kami Meminta kepada bupati kutai kartanegara agar menindak tegas penambang illegal,” ungkapnya.

Lanjut dia, pada poin kedepalan, pihaknya Menindak tegas setiap pelaku kejahatan lingkungan entah itu dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat itu sendiri.

Serta Meminta kepada pemerintah daerah agar membentuk peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk poin kesembilan.

Tuntut Perbaikan BUMD

Pada poin kesepuluh, ia mendorong pemerintah daerah agar memaksimalkan pendapatan daerah lewat perbaikan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Serta memaksimalkan potensi parawisata yang ada di daerah Kutai Kartanegara.

Lalu, Meminta mengevaluasi Perusahaan (TJISP) dan mendorong keterlibatanmahasiswa dalam mengawasi pelaksanaan setiap program-program pemberdayaan yang dijalankan Oleh kepada Forum Tanggung Jawab Sosial Bupati Kartanegara.

Sementara, poin selanjutnya, massa mendesak pemerintah daerah agar memberikan layanan listrik dan air bersih secara merata dan Meminta kepada pemerintah daerah agar memberikan insentif air dan listrik ditengah terbatasnya aktifitas masyarakat karena Covid-19.

“Terakhir, kami Meminta pemerintah daerah agar lebih memperhatikan aset-aset daerah, khususnya asrama putra dan putri yang ada di daerah maupun luar Kukar,” pungkas Rifai.

Sementara itu, Kasubbag Babin Ops Polres Kukar, AKP Panca Gunadi menerangkan, pihaknya mengamankan kegiatan demo sekaligus memonitor apakah massa aksi menerapkan protokol atau tidak.

“Kalau mereka melanggar protokol maka akan dibubarkan,” ucapnya.

Ia menegaskan, sebenarnya berdasarkan perintah dari pimpinan ucap dia, dimasa pandemi covid-19 ini tidak diperbolehkan adanya unjuk rasa atau kegiatan yang sifatnya kerumunan untuk menghidari munculnya klaster baru.

“Dari kami tidak ada izin untuk demo ini, dari satgas juga mungkin tidak ada rekomendasi untuk kegiatan ini,” tuturnya.

Mengundang Pertemuan

Terpisah, Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kukar, Rasidi menjelaskan, sebenarnya surat aksi para pendemo tersebut sudah diterimanya semalam dan pihaknya juga telah mengundang untuk melakukan pertemuan pada malam hari sebelum aksi hari ini guna melakukan diskusi terkait masalah yang akan dituntut oleh massa tersebut.

“Tadi malam sudah saya undang juga korlapnya untuk berdiskusi,” pungkasnya.

Dirinya juga mengklarifikasi terkait adanya gesekan di lapangan antara massa unjuk rasa dengan petugas keamanan, khususnya satpol PP, Rasidi menegaskan, gesekan tersebut terjadi karena massa tidak terima ban yang mereka bakar dipadamkan oleh petugas.

“Itu mengganggu juga untuk udara, tapi sudah clear,” tutupnya.

Diakhir unjuk rasa, Perwakilan pemerintah yakni Assisten I bidang Pemerintahan Setkab Kukar menemui para massa aksi di depan kantor Bupati Kukar dan selanjutnya, massa membubarkan diri.

Penulis Aris Joni | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved