Nisfu Syaban 2021
LENGKAP Niat Puasa Syaban, Amalan dan Doa Nisfu Syaban Jelang Puasa Ramadan 1442 H, Ada Bahasa Arab
Lengkap niat puasa syaban, amalan dan doa nisfu syaban jelang puasa Ramadan 1442 H.
TRIBUNKALTIM.CO - Puasa Ramadhan 1442 H sebentar lagi datang menyapa umat muslim Indonesia.
Sebelumnya, bulan Syaban harus dilewati umat muslim menyambut puasa Ramadhan.
Untuk diketahui, Syaban merupakan bulan sebelum tibanya bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah.
Senin 15 Maret 2021, bertepatan dengan tanggal 1 bulan Syaban 1442 H.
Berikut niat puasa syaban, amalan dan doa nisfu Syaban jelang puasa Ramadhan 1422 H.
Baca juga: Gebrakan Anak Presiden Jokowi di Solo, Gibran Rakabuming Wajibkan Kepala Dinas Lakukan Ini di Medsos
Saat tibanya bulan Syaban setiap umat Islam diajurkan membaca doa Nisfu Syaban serta melaksanakan amalan sunnah lainnya.
Selain Doa Nisfu Syaban adapula doa niat Puasa Syaban.
Berikut lafadz bacaan niat puasa Nifsu Syaban, bagi Anda yang memerlukan:
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
"Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala"
Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.
Baca juga: Apa Kabar Harun Masiku? KPK Tutup Semua Pintu, Beber 1 Peluang Eks Caleg PDIP Kabur dari Indonesia
Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki:
1. Memperbanyak doa
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
2. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia.
Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".
Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”
3. Ketiga, memperbanyak istighfar
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa.
Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.
Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.
Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits..
Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.
Baca juga: Kronologi Lengkap TNI-Polri vs Kelompok Teroris Poso, Ngeri! Ledakan Bom hingga Peluru Tembus Kepala
Demikianlah tiga amalan utama di malam Nisfu Syaban menurut Sayyid Muhammad.
Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.
Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak do’a, membaca dua kalimat syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya. Wallahu a’lam.
Pendapat UAS
Syaban adalah bulan keberkahan.
Bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.
Jika amalan mingguan ummat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Syaban.
Karena itu, umat muslim dianjurkan melaksanakan berbagai amalan seperti puasa, shalat sunat, membaca Alquran, berzikir, dan amalan-amalan lainnya.
Dai kondang Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan keutamaan bulan Syaban, bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya, yaitu malam Nisfu Syaban.
Tahun 1441 Hijriah ini, malam pertengahan bulan Syaban atau Nisfu Syaban (15 Sya’ban) jatuh pada Rabu (8/4/2020) malam hingga, Kamis (9/4/2020).
Baca juga: Tim Kajian UU ITE Minta Pendapat Nikita Mirzani, Dhani & Bintang Emon, Dipantau Mahfud MD & Kapolri
Seperti dikutip Serambinews.com dari satu video YouTube yang diunggah melalui channel Tafaqquh Video, Ustadz Abdul Somad mengawali ceramah tentang keutamaan dan amalan bulan Syaban dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.
Usamah datang menemui Nabi Muhammad SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Syaban. Ada apa gerangan?"
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini ( Syaban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.
Setelah itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban,” kata Ustadz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Baca juga: Akhirnya Presiden Cabut Investasi Miras - Jokowi Tunduk Kata MUI, NU, Muhammadiyah dan Ormas Islam
Malam Pengampunan
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Syaban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Syaban.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustadz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai salat, Aisyah bertanya pada Rasulullah SAW kenapa sujudnya lama sekali.
Rasulullah SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustadz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Somad.
Mana hadis shahihnya?
Lalu, Ustadz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam Nisfu Syaban tiba.”
Shalat Malam Nisfu Syaban
Ustadz Abdul Somad dalam video itu menjelaskan, shalat pada malam Nisfu Syaban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Namun, shalat malam Nisfu Syaban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).
Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam Nisfu Syaban.
Lalu, apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam Nisfu Syaban, Ustafz Abdul Somad berpendapat boleh.
Doa Malam Nisfu Syaban
Pada malam Nisfu Syaban kita bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman.
Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam Nisfu Syaban seperti dilansir laman nu.or.id adalah sebagai berikut:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
"Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn."
"Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât."
"Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn."
Terjemahannya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi."
"Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan."
"Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat."
"Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."
"Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku."
"Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki."
"Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Niat Puasa Syaban & Doa Nisfu Syaban hingga Amalan Bulan Syaban Jelang Puasa Ramadhan 1442 H, https://kupang.tribunnews.com/2021/03/02/niat-puasa-syaban-doa-nisfu-syaban-hingga-amalan-bulan-syaban-jelang-puasa-ramadhan-1442-h?page=all.