Breaking News

Virus Corona di Balikpapan

Banyak Sekolah Mengajukan Work From Home, Tiap Hari Ada Guru di Balikpapan Terpapar Covid-19

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin, menyebut hampir setiap hari ada guru di Kota Minyak, julukan Balikpapan

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin, menyebut hampir setiap hari ada guru di Kota Minyak, julukan Balikpapan, terpapar virus Corona.

Bahkan setiap harinya, ia mendapat laporan terkait sekolah yang meminta izin kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan WFH, lantaran guru atau kepala sekolah terpapar.

"Dulu jumlah yang positif tidak banyak, kalau sekarang hampir tiap hari ada yang terpapar. Memang situasinya hampir di semua wilayah," ujar Muhaimin kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (4/3/2021).

Untuk itu, pihaknya sangat mendukung adanya program vaksinasi Covid-19 yang memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik.

Baca juga: Universitas Balikpapan Lakukan Penarikan Peserta KKN

Baca juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Menurun, Disdik Optimis Tahun Ajaran Baru Bisa Pembelajaran Tatap Muka

Ia berharap dengan adanya vaksin tersebut, kasus Covid-19 di Kota Balikpapan bisa semakin melandai tiap harinya.

Sehingga rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru nanti bisa segera terealisasi.

"Trend menurun menjadi semangat buat kita. Mudah-mudahan dengan vaksin semua bisa aman," katanya.

Adapun jumlah guru di Kota Balikpapan berada di angka 7.000. Namun, dalam vaksinasi tahap kedua, baru 10% guru yang berhasil divaksin.

Baca juga: Waspada Gejala Varian Corona B117, Satgas Covid-19 Balikpapan Imbau Kenali Cirinya

Baca juga: Antisipasi Mutasi Virus Baru Covid-19, Kadinkes Kutim Ingatkan untuk Vaksinasi dan Disiplin Prokes

Dinas Pendidikan sejauh ini juga belum mendapat lapodan adanya guru yang tidak mau mengikuti kegiatan vaksinasi di gedung BSCC Dome.

"Sepertinya sampai saat ini belum ada guru yang tidak mau divaskin, di kita (Dinas Pendidikan) semua guru siap untuk melaksanakan itu," terangnya.

Baca juga: Meski Sudah Zona Kuning Covid-19, Keluar Masuk Kabupaten Mahulu Masih Ketat

Baca juga: Virus Corona Diprediksi Jadi Endemik, Bagaimana Nasib Vaksinasi? Ini Respon Jubir Satgas Balikpapan

Sementara itu, apabila pelaksanaan vaksinasi telah rampung dilakukan, Dinas Pendidikan akan kembali mendata seluruh guru di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pendataan tersebut dilakukan guna mengetahui jumlah guru atau tenaga pendidik yang belum divaksin.

"Kita akan data sampai 7.000 guru selesai semua," ujarnya.

"Berapa orang yang tidak divaksin akan kita tanya alasannya apa," tutup Muhaimin.

Antisipasi Mutasi Virus Baru Covid-19

Berita sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melakukan antisipasi penularan virus baru Covid-19 dengan mengajak masyarakat mendukung program vaksin sinovac dan ketatkan disiplin protokol kesehatan.

Adanya mutasi virus baru dikhawatirkan mempengaruhi kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19.

Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur dr Bahrani Hasanal optimistis melaksanakan vaksinasi Covid-19 hingga mencapai jumlah sasaran yang telah ditentukan.

Menurutnya, 2/3 jumlah masyarakat yang ada di Kutai Timur harus memiliki kekebalan tubuh terhadap covid-19 agar tercipta kekebalan kelompok.

Baca juga: Pertamina tak Beri Izin Penjualan BBM Eceran Sistem Digital Pertamini, Pemkot Samarinda Tertibkan

Baca juga: Pelaku Nekat Antar Sabu 1 Kg ke Kalsel karena Tergiur Upah Rp 25 Juta, Pengiriman Sudah 2 Kali

Baca juga: BREAKING NEWS Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Kantor Bupati Kukar Ricuh, Sampaikan 14 Tuntutan

Apabila kekebalan kelompok tercipta dan protokol kesehatan tetap disiplin diterapkan, penularan Covid-19 yang biasa maupun mutasi akan terhambat sehingga angka terkonfirmasi dapat ditekan secara maksimal.

"Mutasi virus bisa ada di mana-mana, ya. Sampai saat ini yang kita tahu hanya tingkat penularannya yang lebih kuat. Jadi, belum bisa diklaim bahwa virus itu tidak terpengaruh dengan vaksin," ujarnya.

Menurut Bahrani Hasanal, pemerintah akan tetap berupaya menyukseskan program vaksinasi Covid-19 secara massal sebagai antisipasi terbentuknya mutasi virus baru.

Baca juga: Vaksinator Covid-19 di Balikpapan Ditambah, Dinkes Telah Siapkan 296 Tenaga Penyuntik

"Virus dapat bermutasi itu kan akibat dari tular-menularnya ke tubuh yang lebih kuat, sehingga virusnya menjadi lebih kebal. Tetapi kalau dihalangi dengan kekebalan tubuh yang tercipta setelah vaksin, penyebaran virus itu akan berkurang," jelasnya.

Selain itu, dia juga tak bosan-bosan untuk terus mengingatkan masyarakat Kutai Timur agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Antisipasi penularan virus juga dilakukan dengan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan," ucapnya memberi pesan.

Penulis Miftah A A dan Mirfaqo| Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved