Berita Nunukan Terkini
Kisah Petani Rumput Laut di Nunukan, 10 Tahun Andalkan Bekas Botol Plastik dalam Budidaya
Seorang petani rumput di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara akui sudah 10 tahun menggunakan botol plastik untuk budidaya rumput laut
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Petani rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara akui sudah 10 tahun menggunakan botol plastik untuk budidaya rumput laut.
Sebelumnya, Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan ungkap limbah botol plastik untuk budidaya rumput laut di Nunukan meningkat hingga 25 ton per bulan.
Melalui Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil Pembudidaya Ikan, Dinas Perikanan Kabupaten Nunukan, Sidik Agus, mengatakan penggunaan botol plastik pada budidaya rumput laut dapat menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri.
Pasalnya botol plastik yang digunakan petani rumput laut, diketahui menghasilkan zat beracun yang bisa mempengauhi kualitas rumput laut.
Baca juga: Jalan-jalan Melihat Program Kampung Tangguh di 3 RT Mugirejo Samarinda, Andalkan Bercocok Tanam
"Kami sudah sering edukasi ke petani rumput laut, bahwa keberlangsungan rumput laut tergantung kualitas air laut," tutur Sidik Agus.
Bayangkan saja 25 ton limbah botol plastik per bulan.
"Ada pelampung jenis HDPE yang ramah lingkungan, sudah sempat kami berikan bantuan. Tapi agak sulit merubah pola kebiasaan itu," kata Sidik Agus kepada TribunKaltara.com, belum lama ini.
Sementara saat dikonfirmasi ke pondok penjemuran rumput laut di Jalan Lingkar, Andriani seorang mandor petani rumput laut, menepis hal itu.
Baca juga: Dana BOS 2021 Antar Daerah di Nunukan Tidak Lagi Sama, Disdikbud Berkomentar Porsi per Kecamatan
Ia katakan, selama ini belum ada sosialiasi soal penggunaan pelampung ramah lingkungan di pondok penjemuran tempat dia melakukan aktivitas ma'betang (ikat rumput laut).
Bahkan, dirinya yang sudah bekerja sepuluh tahun sebagai petani rumput laut tak mengetahui soal adanya bantuan bibit rumput laut tersebut.
"Saya sudah 10 tahun di sini, belum ada bantuan bibit rumput laut sama sekali. Soal sosialisasi penggunaan pelampung yang ramah lingkungan juga belum ada," ucap Andriani, Rabu (3/3/2021) pukul 15.00 Wita.
Baca juga: Pengajar Muda Beberkan Corak Toleransi Umat Beragama di Pelosok Desa Perbatasan Nunukan-Malaysia
Baca juga: Sebagian Besar Wilayah Kabupaten Nunukan Diprediksi Cerah Berawan, Prakiraan Cuaca Hari Ini
Andriani mengaku, selama ini ia dan petani rumput lainnya hanya menggunakan botol plastik bekas aqua dan coca-cola untuk budidaya rumput laut.
Meski demikian, kata Andriani, resistensi botol plastik aqua di dalam air laut hanya bertahan 40 hari saja atau satu kali masa panen rumput laut.
Ketahanan Botol Plastik
Sementara, botol plastik minuman bisa bertahan hingga 3 bulan penggunaannya.