News Video

NEWS VIDEO Ada Analisa Moeldoko Punya Motif Tersembunyi Rebut Demokrat

Bukan jadi Capres 2024, ada analisa Moeldoko punya motif tersembunyi rebut Partai Demokrat, hanya tumbal

Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan jadi Capres 2024, ada analisa Moeldoko punya motif tersembunyi rebut Partai Demokrat, hanya tumbal.

Partai Demokrat kini telah terbelah dua usai Kongres Luar Biasa ( KLB) di Deli Serdang digelar.

Diketahui, KLB tersebut menghasilkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sebagai Ketum Partai Demokrat.

Sebelumnya, Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menyebut pihak yang melakukan kudeta berambisi menjadi Capres 2024.

Namun, belakangan, Pengamat Politik, Pangi memiliki analisa sendiri terkait upaya memecah belah Partai Demokrat.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hanya tumbal dalam upaya pembelahan Partai Demokrat.

Baca juga: DPC Demokrat Bulungan Rapatkan Barisan Usai Moeldoko Jabat Ketum Hasil KLB

Baca juga: Diam Jokowi Setuju Moeldoko Rebut Partai Demokrat, Muncul Bahasa 3 Periode, Politisi PKS: Berbahaya!

Sebab, menurut dia, sangat aneh jika Moeldoko bersikap sembrono hendak maju di Pilpres 2024 namun dengan cara membajak partai lain.

Pasalnya hal itu akan meninggalkan citra negatif bagi Moeldoko dan hal itu tentunya tak baik bagi mantan Panglima TNI itu jika hendak menjadi calon presiden di pemilu mendatang.

“Jika pengambilalihan secara paksa Partai Demokrat adalah ambisi pribadi Moeldoko yang katanya ingin maju sebagai Capres 2024, maka tindakan ini adalah kebodohan dan bunuh diri,” kata Pangi saat dihubungi, Senin (8/3/2021).

Pangi menuturkan langkah politik yang dilakukan Moeldoko dengan membajak Partai Demokrat memang seolah membuka jalan bagi ambisinya.

Namun secara bersamaan, citra negatif juga mencoreng muka Moeldoko lantaran dianggap telah melakukan tindakan yang tidak bermoral serta membahayakan demokrasi.

Karena itu, Pangi mengatakan, publik harus mempertanyakan motif sesungguhya Moeldoko membajak Partai Demokrat.

Ia menilai sangat mungkin ada agenda politik tersembunyi dengan menjadikan Moeldoko sebagai pion untuk membajak Partai Demokrat.

Baca juga: Tegas, Eks Panglima TNI Gatot Nurmatyo Tolak Mentah-Mentah Tawaran Jadi Ketum Demokrat, Ingat SBY

Baca juga: Akhirnya AHY Temui Mahfud MD, Anak SBY Bongkar Kejanggalan KLB Versi Moeldoko, Beber AD/ART Demokrat

Terlebih, kata Pangi, Moeldoko merepresentasikan diri sebagai pejabat di lingkaran Istana Kepresidenan.

Selain itu, menurut Pangi, kecil kemungkinan Partai Demokrat akan meraup suara yang banyak di bawah kepemimpinan Moeldoko.

Sebab partai tersebut sudah identik dengan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

“Jangankan untuk maju jadi calon Presiden, Partai Demokrat akan tumbang bersamaan dengan citra pemimpinnya yang terlanjur negatif di mata publik.

Jadi capres itu mimpi, kehancuran Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko sudah di depan mata,” tutur Pangi.

“Oleh karena itu, kita juga layak bertanya dan patut curiga agenda apa yang sedang didesain.

Apapun agendanya kita layak curiga karena cara-cara culas sudah pasti tujuannya akan merugikan kita semua,” ucap dia.

Adapun sebelumnya Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Demokrat oleh Kongres Luar Biasa ( KLB) yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko dipilih secara aklamasi dalam KLB tersebut oleh para kader yang telah dipecat oleh DPP Partai Demokrat dan sebagian kader yang kontra dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).

Baca juga: Andi Mallarangeng Seret Jokowi di Konflik Demokrat, Ali Ngabalin tak Terima, tak Bisa Urus Konflik

Baca juga: Siapa Brata Kartasasmita? Lelaki Penghibur Ayu Ting Ting yang Baru Batal Nikah, Serupa Ivan Gunawan?

Ancam Kirim Santet

Ketua DPD Partai Demokrat Banten sekaligus Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Dalam Commander's Call yang digelar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat dari 34 provinsi, Iti menyampaikan bahwa dirinya tetap setia kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Ia dengan tegas menyebut bahwa dirinya menolak adanya KLB Deli Serdang yang dikatakannya sebagai KLB Ilegal.

"Saya Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Demokrat Banten beserta seluruh Ketua DPC dan anggota DPRD di mana saya diberikan amanah dan pemilik suara yang sah sebagai Ketua DPD, kami menolak KLB ilegal," tegas Iti dalam kegiatan Commander's Call di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: KLB Cuma Pembuka, Ferdinand Hutahaean Ungkap Gong Perang Sesungguhnya dalam Konflik Partai Demokrat

Iti memastikan dirinya bersama para ketua DPC serta kader di Banten tidak gentar menghadapi kubu Moeldoko.

Bahkan, Iti menyampaikan siap mengirimkan santet kepada Moeldoko.

"Banten tidak gentar," tegas Iti.

"Kami tetap setia pada ketum (AHY) kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul "Pengamat Duga Moeldoko Hanya Tumbal, Ada Agenda Politik Tersembunyi lewat Pembajakan Demokrat", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/03/08/16070851/pengamat-duga-moeldoko-hanya-tumbal-ada-agenda-politik-tersembunyi-lewat.

IKUTI >> News Video

Editor: Jojo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved