Kisruh Partai Demokrat

Diam Jokowi Setuju Moeldoko Rebut Partai Demokrat, Muncul Bahasa 3 Periode, Politisi PKS: Berbahaya!

Diam Presiden Jokowi bisa diartikan setuju Moeldoko rebut Partai Demokrat dari AHY, muncul bahasa 3 periode, Politisi PKS: Berbahaya!

Kolase Tribunkaltim.co
Diam Presiden Jokowi bisa diartikan setuju Moeldoko rebut Partai Demokrat dari AHY, muncul bahasa 3 periode, Politisi PKS: Berbahaya! 

TRIBUNKALTIM.CO - Sampai saat ini Presiden Jokowi tak mengeluarkan satu pernyataan apapun terkait kisruh Partai Demokrat.

Joko Widodo alias Jokowi memilih diam, enggan memberikan komentar sedikitpun terkait masalah internal Partai Demokrat.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Mardani Ali Sera berpendapat bahwa diamnya Presiden Jokowi bisa diartikan menyepakati seluruh aksi yang dilakukan Moeldoko.

Sebab, Moledoko merupakan Kepala Staf Presiden ( KSP) pemerintahan Jokowi, yang jelas merupakan bawahan Jokowi

Posisinya saat ini Moeldoko berupaya melengserkan tahkta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dari singgasana Partai Demokrat.

Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa ( KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca juga: Kisruh Partai Demokrat Siapa Untung? Relawan Jokowi Sebut Moeldoko Kena Jebakan SBY, AHY Bermanuver!

Menurut Mardani kondisi politik saat ini jelas tak menguntungkan Presiden Joko Widodo.

Bahkan ia menyebut jadinya Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat merupakan preseden buruk bagi kepemipinan Presiden Jokowi.

Pihaknya juga khawatir bahwa bisa saja publik menciptakan gagasan ataupun asumsi liar, ini bagian dari upaya amandemen konstitusi untuk tiga periode.

"Itu sangat berbahaya. Sangat berbahaya," kata Mardani Ali Sera.

Baca juga: Bukan Moeldoko, Mahfud MD Sebut Pemerintahan Jokowi Akui AHY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat

Anggota DPR dari Fraksi PKS itu lanjut mengatakan aksi Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terhadap Partai Demokrat berpotensi memberi pengaruh buruk bagi pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi).

Mardani menilai kapasitas Moeldoko sebagai ( KSP) sangat rentan ditafsirkan langkahnya diketahui dan disetujui oleh Presiden Jokowi.

 “Publik sekarang menunggu langkah Pak Jokowi. Diamnya Pak Jokowi bermakna setuju dengan aksi Pak Moeldoko,” kata Mardani Ali Sera, Senin (8/3/2021).

“Karena itu Pak Jokowi ditunggu aksinya segera. Pak Jokowi, ini jadi preseden buruk dan warisan buruk bagi kebangkitan Pak Jokowi ke depannya akan dibaca sejarah seluruh anak bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mardani menuturkan kisruh Partai Demokrat adalah musibah bagi demokrasi. Sebab, sambungnya, demokrasi hanya akan sehat ketika partai politiknya sehat.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved