Berita Kutim Terkini

Sempat Rp 120.000 per Kg, Harga Cabai di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Mulai Turun

Pelanggan Pasar Induk Sangatta Utara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur keluhkan harga cabai lokal yang mahal

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
Istimewa via TribunWow
Harga cabai lokal di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur sempat mahal karena cuaca buruk. Minggu ini mulai alami penurunan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pelanggan Pasar Induk Sangatta Utara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur keluhkan harga cabai lokal yang mahal.

Berdasarkan daftar harga pokok strategis Kutai Timur dari UPT Pasar Induk, harga cabai lokal di minggu pertama bulan Maret 2021 menembus angka Rp 120.000 per kilo.

Kendati demikian, ada penurunan harga cabai lokal di minggu kedua sebanyak Rp 25.000, menjadi Rp95.000 per kilonya.

Baca juga: Awalnya Tidak Mau, Pedagang Berubah Pikiran Usai Lihat Vaksinasi Covid-19 di Pasar Sangatta Kutim

Baca juga: Kampung Tangguh di Desa Persiapan, Mutiara Pinang Sangatta Selatan Mandiri Hadapi Pandemi Covid-19

Berbeda dengan cabai lokal yang sudah mengalami penurunan, cabai merah besar dan keriting mengalami kenaikan harga masing masing Rp 5.000 dan Rp 10.000 dibanding minggu sebelumnya.

Selain cabai, tidak ada perubahan harga secara signifikan terhadap kebutuhan pokok lain.

Menurut Kepala UPT Pasar Induk Sangatta Utara Bohari, kenaikan harga cabai lokal tersebut disebabkan cuaca penghujan selama beberapa minggu terakhir.

"Cuaca ekstrim sulit diprediksi, jadi faktor utama naiknya harga cabai lokal," ujarnya.

Baca juga: Masuk Tahap Finishing, Jembatan Penghubung Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Diresmikan Awal Maret

Baca juga: Dandim 0909/Sangatta Ingin Data Pembagian Penerima Vaksin Covdi-19 di Kutim Segera Rampung

Sebab menurut Bohari, cabai merupakan kebutuhan pokok yang paling terdampak dengan buruknya cuaca.

Diduga petani cabai banyak yang mengalami gagal panen sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pembeli.

Namun Bohari memastikan pengawasan selalu dilakukan terhadap pedagang pasar induk agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.

Hal tersebut dilakukan agar pasar induk tetap diminati oleh pelanggan pasar karena harganya senantiasa terjangkau.

Penulis Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved