Berita Balikpapan Terkini

Tradisi Ngayah di Balikpapan Sambut Nyepi, Prosesi Melasti dan Melarung Terpaksa Pindah ke Pura

Jelang persiapan Nyepi 2021, umat Hindu Kota Balikpapan Ngayah di tengah pandemi. Ngayah merupakan tradisi gotong-royong yang dilakukan oleh kaum pere

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Jelang persiapan Nyepi, umat Hindu Kota Balikpapan melakukan tradisi Ngayah. Kaum perempuan Hindu kompak memastikan sesaji untuk sembahyang Nyepi di Pura Giri Jaya Natha. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Jelang persiapan Nyepi 2021, umat Hindu Kota Balikpapan Ngayah di tengah pandemi.

Ngayah merupakan tradisi gotong-royong yang dilakukan oleh kaum perempuan Hindu untuk membuat sajen.

Berlangsung di Pura Giri Jaya Natha, mereka kompak menyisir satu persatu bahan, memastikan sesaji untuk sembahyang Nyepi.

Baca juga: Sambut Hari Raya Nyepi 2021 di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi Larang Tempat Hiburan Buka

Baca juga: Jelang Nyepi, Umat Hindu di Bulungan Bersihkan Pura Jagat Benuanta

Tak hanya 30-an perempuan yang sibuk mengurus hal itu, beberapa kaum lelaki Hindu tampak sibuk menyacah bahan makanan.

Ketua Pengurus Pura Giri Jaya Natha Balikpapan, Ketut Murdana mengatakan tradisi ini menjadi kebiasaan umat Hindu jelang Hari Raya Nyepi.

"Ini dilakukan dalam rangka persiapan Nyepi, tapi karena masih pandemi kita tetap batasi kegiatan umat Hindu," katanya, Kamis (11/3/2021).

Selain Ngayah, serangkaian kegiatan Nyepi di tengah pandemi mesti dilaksanakan dengan sederhana dan terbatas, seperti misalnya prosesi Melasti dan Melarung.

Kegiatan yang biasanya dilakukan di bibir pantai ini mesti berpindah ke dalam Pura Giri Jaya Natha.

Terkait prosesi Mecaru, kegiatan yang memiliki makna untuk membersihkan alam semesta beserta isinya secara simbolis.

Hal tersebut dilakukan lantaran umat Hindu Kota Balikpapan menaati imbauan dari pemerintah kota terkait protokol kesehatan.

Pasalnya kegiatan itu dianggap rawan menimbulkan kerumunan, termasuk mengarak Ogoh-ogoh, juga ditiadakan tahun ini.

"Sesaji akan dilarung di pura beji, istilahnya ngubeng kalau orang Bali bilang. Kita memang tidak seperti tahun sebelumnya," kata Ketut Murdana.

Padahal biasanya, prosesi melarung di Balikpapan turut diikuti oleh umat Hindu dari beberapa wilayah di Kalimantan Timur, yakni Paser, Penajam Paser Utara (PPU) hingga Samarinda.

Namun, tahun ini balutan prosesi sakral itu terpaksa digelar sederhana.

"Biasanya hadir sama-sama ke pantai, tapi tahun ini mesti dilaksanakan di masing-masing tempat. Baru tahun ini dilaksanakan begitu," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved