Kisruh Partai Demokrat
Kisruh Partai Demokrat, AHY Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pemalsuan Akta
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilaporkan ke polisi.
Selama 15 tahun berkiprah, kata Hinca, Partai Demokrat baru memiliki kantor di era kepemimpinan dirinya dan SBY.
"15 tahun partai ini belum ada kantornya, saya sekjennya bersama pak SBY baru kami punya kantor di dalam proklamasi itu ," kata Hinca Panjaitan.
Darmizal lantas mengungkap soal kantor Partai Demokrat ini sempat diungkit SBY ketika bertemu Jhoni Allen di Cikeas.
"Itu diakui oleh pak SBY pada saat SBY mengundang Jhoni Allen ke Cikeas selasa 16 Februari 2021," kata Darmizal.
Menurutnya, saat itu Jhoni Allen mempertanyakan alokasi dana mahar Pilkada hingga setoran kader yang diberikan setiap bulannya.
"Karena kita pertanyakan, pak SBY ditanya Jhoni Allen, 'kemana uang yang disetorkan oleh kader kader bulanan dan mahar Pilkada,'
pak SBY bilang, 'pak Jhoni jangan lah terlalu membahas itu, salah satu hasil dari pilkada itu adalah kantor kita', " kata Darmizal.
Darmizal lantas mengklaim, bila nanti kubu AHY keluar maka Demokrat kubu Moeldoko bisa menempati kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41.
"Artinya bersyukur kita nih, jadi nanti mereka keluar nanti Parta Demokrat yang saya yang kami jalankan sudah memiliki kantor," kata Darmizal.
Sontak saja Hinca Panjaitan tak terima.
"Enak aja kau ambil itu," kata Hinca Panjaitan.
"Tidak itu kantor Partai Demokrat, bukan kantor," kata Darmizal.
Hinca Panjaitan tak terima bila kantor Partai Demokrat diambil alih oleh kubu Moeldoko.
"Iya jangan kau katakan begitu, itu semua kantor kader mulai dari satu batu bata sampai yang disusun rapih menjadi sebuah kantor, jadi jangan anggap itu kehebatanmu," kata Hinca Panjaitan.
"Saya sepakat itu menjadi kantor Partai Demokrat, bukan kantor orang lain, bukan kantor pribadi itu kita sepakat," kata Darmizal.
Baca juga: Hinca Panjaitan Meradang di Mata Najwa Saat Dengar Kubu Moeldoko Ingin Ambil Kantor DPP Demokrat
Baca juga: Di Mata Najwa, Darmizal Bongkar Mahar Pilkada Jadi Kantor Demokrat, Hinca Panjaitan Tak Tinggal Diam