Berita Berau Terkini
Kepala Distanak Berau Sebut Kampung Tasuk Akan Dijadikan Sentra Benih Padi
Salah satu kampung yang menjadi sentra penghasil padi di Kabupaten Berau yakni Kampung Tasuk di Kecamatan Gunung Tabur.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Salah satu kampung yang menjadi sentra penghasil padi di Kabupaten Berau yakni Kampung Tasuk di Kecamatan Gunung Tabur.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Mustakim menyebutkan, Kampung Tasuk mempunyai potensi lahan pertanian kurang lebih 300 hektar.
Saat ini lahan eksisting yang telah dikerjakan oleh petani ada sekitar 147 hektar terdiri dari 33 hektar lahan tadah hujan dan 114 hektar lahan pasang surut.
Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Dorong Petani Tingkatkan Hasil Produksi Pertanian
Baca juga: Warga Gang Pada Idi Berau Geger Temukan Jenazah, Ketahaun Saat Sang Nenek Korban Cek Rumah
"Luasan lahan pertanian itu dikerjakan oleh 6 kelompok tani yang berada di Kampung Tasuk," kata Mustakim saat menghadiri syukuran panen padi di Kampung Tasuk, Selasa (16/3/2021).
Lanjut Mustakim menyebutkan meski di tengah wabah pandemi Covid-19, par petani di Kampung Tasuk, tetap turun menggarap sawah dan tidak mengenal work from home atau WFH yang diterapkan selama pandemi Covid-19.
"Sahabat petani tetap kesawah tiap hari untuk menggarap padi agar tetap menjaga kebutuhan pangan keluarganya dan masyarakat pada umumnya terutama yang tidak memiliki lahan pertanian sehingga pangan di Kabupaten Berau bisa tercukupi," tuturnya.
Lahan petani yang berada Kampung Tasuk sendiri kata Kepala Distanak Berau itu, bisa ditanami padi dua kali dalam setahun dalam istilah pertanian yakni musim tanan satu mulai pada Bulan Oktober sampai dengan Maret.
Musim tanam 2 dimulai pada bulan April sampai Oktober atau istilah teknis tanam musim gaduh atau pancaroba.
Baca juga: Warga Jalan Milono Berau Digegerkan Warga Gantung Diri, Korban Dikenal Jarang Ngobrol Sama Tetangga
Baca juga: Dinas Kesehatan Berau Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Dilakukan Serentak di 4 Titik
"Petani kita juga sangat kreatif memaksimalkan hasil sawahnya. Dengan membuat beberapa inovasi diantaranya efisiensi biaya produksi, dengan mengoptimalkan alat pertanian, kemudian beberapa petani menjadi penangkar benih untuk menghasilkan benih dan dijual dengan harga lebih tinggi,"
"Bahkan di tahun 2020, PT Pertani sudah membeli benih kita yang jenis empari 42 dan sebagian disebarkan ke Kampung Buyung-buyung," tuturnya.
Dalam meningkatkan hasil pertanian kata Mustakim pemerintah memberi dukungan penuh diantaranya dengan menyiapkan petugas PPL, Petugas pengamat pengganggu tanaman dan petugas pengawas benih.
"Petugas pengawas benih yang membimbing para petani untuk menjadi penangkar, jadi para petani akan dibimbing mulai dari penanaman hingga panen dan mendapatkan sertifikat dari Balai benih Provinsi," jelasnya.
Untuk program kedepan lanjut Mustakim karena jarak tidak terlalu jauh dari kota Tanjung Redeb Kampung Tasuk akan dijadikan sentra benih padi untuk di Kabupaten Berau
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Digelar Mulai Juli 2021, Kadinkes Berau Tegaskan Pentingnya Prokes
"Kita mendampingi dan kita juga sudah dapat dukungan dari balai sertifikasi benih provinsi Kalimantan Timur, mudah-mudahan kedepan bisa kita realisasi kan karena untuk pemasaran kita diijinkan hingga ke Kaltara untuk benih padi Berau," jelasnya.
Untuk dukungan alat pertanian selama ini Pemkab Berau telah menyerahkan ke para kelompok tani yakni hand traktor 17 unit, alat tanam padi 2 unit, alat panen yang sedang 2 dan yang besar 1 unit.
Sementara Kampung Tasuk Faridah mengungkapkan sangat mengapresiasi bantuan pemerintah terhadap kelompok tani yang ada di wilayahnya.
Ia mengatakan petani padi hampir dilakukan semua warganya tanpa memandam status ASN atau bukan. (*)