Ekonomi dan Bisnis
Holding BRI, Pegadaian dan PT PNM Wujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional
Manajemen PT Pegadaian (Persero) mendukung program Holding BRI-Pegadaian-PNM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Manajemen PT Pegadaian (Persero) mendukung program Holding BRI -Pegadaian - PT PNM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sebagai upaya untuk mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional sesuai tagline BUMN Untuk Indonesia.
Holding tersebut juga akan memperkuat data base pelaku UMi dan UMKM yang sangat bermanfaat dalam mendukung suksesnya program-program Pemerintah dalam pembangunan ekonomi.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, menyampaikan holding BUMN tersebut memiliki tujuan utama untuk penguatan bisnis Umi dan UMKM serta kemudahan akses terhadap pembiayaan di Pegadaian.
Baca juga: Konsisten Bantu Masyarakat, Pegadaian Perpanjang Program Gadai Tanpa Bunga
Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia, Pegadaian Gelar Suntik Vaksin Sinovac bagi Orangtua Karyawan dan Pensiunan
Perluasan akses ini terjadi karena masing-masing institusi dapat saling memanfaatkan outlet, agen, dan tenaga pemasar secara terintegrasi, sehingga daerah-daerah yang belum terjangkau oleh outlet Pegadaian dapat dilayani di outlet BRI, agen BRIlink, dan PNM.
Holding ini juga akan menciptakan efisiensi karena penggunaan teknologi dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan integrasi ini maka transaksi nasabah ketiga perusahaan semakin cepat, akurat, mudah dan hemat.
"Di sisi lain ketiga institusi juga bisa saling memanfaatkan Gedung kantor/outlet dan agen masing-masing perusahaan untuk memasarkan produk secara cross selling," jelasnya dalam siaran resmi, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: UMKM Kunci Pemulihan Ekonomi, Iwapi Balikpapan Genjot Permodalan dan Akses Pasar
Baca juga: 3 Pilar Keamanan Pangan Malinau, Tantangan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi kala Pandemi Covid-19
Lebih lanjut Kuswiyoto meyakini bahwa holding BUMN ini memberikan dampak positif tidak hanya kepada pelaku Umi dan UMKM tetapi juga meningkatkan kesejahteraan agen ketiga perusahaan.
"Karyawan juga tidak perlu khawatir karena holding tidak akan menimbulkan dampak negatif seperti PHK, penutupan outlet ataupun pengurangan pendapatan," pungkasnya.
Bahkan sebaliknya jika bisnis semakin sehat maka kesejahteraan karyawan pun semakin meningkat.
Vaksinasi Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Bank Indonesia (BI) menyatakan, implementasi vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional diperkirakan akan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional ke depan.
Pada triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 2,19 persen (yoy), terutama karena masih lemahnya konsumsi swasta dan investasi bangunan sebagai dampak masih terbatasnya mobilitas akibat pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur (Kaltim) Tutuk SH Cahyono menyebutkan, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan berlanjut seiring program vaksinasi nasional dan stimulus fiskal dan moneter.
Baca juga: Disahkan, Bank Indonesia Terbitkan Pelonggaran Kredit dan Pembiayaan Properti dan Uang Muka
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Inflasi di Kota Balikpapan Cukup Melandai Sepanjang 2020
"Kenapa vaksin? Itu untuk mendorong confident, rasa percaya diri. Supaya mobilitas masyarakat juga meningkat. Herd immunity kita harap 70 persen dari masyarakat. Dan diharapkan tercapai di Q1 2021," jelas Tutuk, Senin (15/3/2021).
Tutuk menegasakan, prasyarat utama pemulihan ekonomi dewasa ini, adalah vaksinasi dan ketaatan terhadap protokol kesehatan.
Untuk diketahui, realisasi vaksin sudah mulai berjalan di Kalimantan Timur. Saat ini sudah menyasar tenaga kesehatan, pelayanan publik, hingga guru. Stimulus fiskal juga jalan terus bahkan meningkat.
Baca juga: Aturan Baru Bank Indonesia, Beli Mobil & Motor Tanpa Uang Muka Alias DP 0 Persen, Harga Juga Turun
Baca juga: NEWS VIDEO Bank Indonesia Bantah Keluarkan Uang Rp 100 dengan Wajah Presiden Jokowi
"Percepatan stimulus fiskal juga penting, realisasi anggaran. Contohnya bantuan sosial baik dari pemerintah pusat hingga kabupaten/kota. Sasarannya adalah mereka yang benar-benar terdampak," jelasnya.
Hal lain, lanjut Tutuk adalah harus mulai membuka sektor produktif yang aman. Supaya perputaran ekonomi dapat berjalan lagi.
Selain itu, peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial.
Baca juga: Keterangan Resmi BCA Soal Kasus Salah Transfer yang Berujung Penjara, Bukan Pihak Bank yang Lapor
Serta digitalisasi ekonomi dan keuangan khususnya UMKM, merupakan respon kebijakan dari prasyarat vaksin dan protokol sebagai kunci pemulihan ekonomi.
Bantu Pelaku UMKM Kembangkan Usaha
Berita sebelumnya. Tidak hanya sekadar memberikan fasilitas pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) menyatakan ikut mendorong nasabahnya mengembangkan usahanya.
Pemimpin Cabang PT PNM (Persero) Kalimantan Utara Turmuzi mengemukakan, pendampingan pelaku UMKM memang perlu dilakukan. Mengingat fasilitas permodalan yang digelontorkan merupakan anggaran pemerintah.
"Kita BUMN. Dan arahan Bu Menteri Rini jelas, bahwa pelaku UMKM harus terus didampingi. Kekuatannya ekonomi ada pada pelaku UMKM," kata Turmuzi saat disua Tribun, Selasa (8/5/2018) di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) Bulungan di komplek Pasar Induk Bulungan.
Salah satu tantangan pelaku UMKM di Kalimantan Utara adalah pemasaran dan kemasan produk.
Soal pemasaran, PNM mengarahkan pelaku UMKM memanfaatkan semua potensi media baik media sosial maupun media massa cetak dan elektronik.
"Hampir semua pelaku UMKM menerapkan cara ini. Mereka share produk di forum-forum jual beli di media sosial," katanya.
Namun kekurangannya, kata Turmuzi, jangkauan pasar masih lemah. Kebanyak jangkauannya hanya pada teman kenalan si pelaku UMKM.
"Jadi kami juga membantu pemasaran. Kita akan seleksi produk yang betul-betul bisa bersaing. Artinya dari kualitas, rasa, maupun kemasannya itu sudah lumayan baik," katanya.
PNM memiliki unit usaha yang dinamakan Mitra Dagang Madani (MDM) di Jakarta. Produk-produk UMKM dari daerah dipasok ke MDM untuk dipasarkan tidak saja dalam negeri, juga ke pasar global dunia.
Rencananya, PNM Kalimantan Utara akan mendirikan MDM unit di Tarakan bulan Juni nanti.
"Itu sudah dalam agenda kita. Mudahan-mudahan bulan enam nanti sudah ada. Supaya kita bisa bantu pemasaran produk pelaku UMKM di sini," katanya.
Di Kalimantan Utara lanjutnya, PT PNM (Persero) punya 100an nasabah yang terbagi masing-masing 60an di Tarakan dan 40an di Bulungan.
"Untuk peningkatan kapasitas pelaku UMKM kita juga sering berikan pelatihan mengemas dan memasarkan produk itu. Kita bekerjasama dengan PLUT-KUMKM," sebutnya.
Berita tentang Pemulihan Ekonomi Nasional
Penulis Heriani | Editor: Budi Susilo