Berita Malinau Terkini

Peringati Hari Hutan Sedunia, BPBD Ingatkan untuk Waspadai Cuaca Panas Picu Karhutla di Malinau

Cuaca terik di siang hari dikhawatirkan menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Malinau.

TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malinau, Ibau Jalung mengatakan panas terik berpotensi memicu Karhutla di Malinau. TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU- Cuaca terik di siang hari dikhawatirkan menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Malinau.

Tepat pada Minggu, 21 Maret 2021 hari ini diperingati sebagai Hari Hutan Sedunia atau International Day of Forests.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau, Ibau Jalung mengatakan panas terik berpotensi memicu Karhutla di Malinau.

Baca juga: Jelang Ramadhan 1442 H, Kapolres Beberkan Giat Rutin Selama Pelaksanaan Ibadah Puasa di Malinau

Baca juga: Bantah Informasi PAW, Ketua KPU Malinau Lasinias Sebut Komisioner Masih Tetap

Dalam rangka peringatan Hari Hutan Sedunia, BPBD Malinau mengajak masyarakat untuk peka terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tindakan yang dapat menyebabkan Karhutla. Apalagi kondisi panas terik saat ini," ujarnya, Minggu (21/3/2021).

Ibau Jalung mengatakan, selama ini kasus Karhutla merupakan jenis bencana yang jarang sekali terjadi di Malinau.

Kendati demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika bencana tersebut terjadi, terutama dikaitkan wilayah Kabupaten Malinau yang sebagian besar merupakan lahan gambut.

"Memang jarang kalau Karhutla. Tapi ini upaya pencegahan kita, apalagi kondisi sekarang yang panas terik dan karena di sini sebagian besar lahan gambut, jadi gampang terbakar," katanya.

Ibau Jalung mengatakan, upaya pencegahan dilakukan lintas instansi seperti melalui kerja sama TNI dan Polri, Balai TNKM, termasuk perusahaan pemegang konsesi hutan di Malinau.

Dia mengimbau agar masyarakat yang akan membuka lahan pertanian tidak membakar lahan secara bersama-sama.

Termasuk membatasi area lahan agar api tidak menyebar dan menjadi penyebab terjadinya Karhutla skala besar.

"Kalau membersihkan lahan perhatikan kondisi cuaca, arah angin. Termasuk menyiapkan langkah antisipasi, membatasi area lahan supaya apinya tidak menyebar," ucapnya.

Berita tentang Malinau

Penulis: Mohammad Supri | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved