Warga Soroti Jalan Rusak Depan Kantor Dewan, Ketua DPRD Paser: Kita Usulkan di Anggaran Perubahan

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Salah satu warga net mengungkapkan curahan hatinya melalui jejaring sosial, di mana akun Facebook atas nama Ibrahim menyoroti rusaknya jalan di depan Kantor DPRD Paser, Minggu (21/3/2021).

Pemilik akun tersebut mengucapkan salam terlebih dahulu sebagai pembuka curhatan yang diunggahnya di salah satu grup Facebook.

Ia juga memohon maaf atas unggahannya ini, yang ditujukan kepada pihak terkait atas apa yang ditulisnya.

Baca juga: Bisnis Ikan Cupang di Kabupaten Paser jadi Tren di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Jatam Kaltim Soroti 60 Bekas Galian Tambang Batu Bara di Paser, Pemerintah Harus Bertindak

"Assalamualaikum. Wr. Wb. Maaf Sebelumnya Untuk Pihak Terkait.
Karena Terlalu Sibuk Memikirkan Jalan, khususnya Di Pedesaan yang Rusak Atau  Memikirkan Kesejahteraan dan Ekonomi Masyarakat yang lagi Kesusahan Karena Dampak Corona, Para Anggota Dewan Kabupaten Paser dan Pihak Terkait Tidak Sempat Memikirkan Jalan Rusak Di Depan Kantor Dewan Kabupaten Paser dan Rumput Gulma Menyelimuti Pagar Sekitar Kantor Dewan," tulis Ibrahim di unggahan sosial medianya.

Selain jalan di depan Kantor DPRD Paser, akun atas nama Ibrahim juga menyinggung jembatan Seratai arah ke Tanah Periuk.

"Ada Juga Jembatan Seratai arah ke Tanah Periuk kurang Lebih hanya 1 Km dari Kantor Bupati Dan Dewan Kabupaten Paser, Belum Sempat Untuk di Perbaiki. Semoga Anggota Dewan dan Bapak Bupati serta Pihak Terkait Bisa Segera Memperbaiki Jalan2 Ini dan Jalan2 yang Rusak di Seluruh Kabupaten Paser Tanpa Terkecuali, Terimakasih," tulis Ibrahim di salah satu grup fb.

Dari unggahan itu, netizen beramai-ramai membanjiri kolom komentar yang saat ini berjumlah 217 komentar pada 9 jam terakhir.

Selain komentar netizen juga menempatkan berbagai macam stiker  di antaranya, suka 439, ketawa 38, super 5, sedih 4, kaget 2, dan terkhir 2 stiker peduli. Serta 2 kali dibagikan oleh pemilik akun lain.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi memberikan penjelasannya saat TribunKaltim.co menghubungi melalui pesan WhatsApp.

"Insya Allah akan kita tindaklanjuti segera yang sifatnya mendesak dan akan kita usulkan di anggaran perubahan atau murni tahun depan," ujarnya.

Sementara itu, dari unggahan ini memunculkan polemik dari netizen di kolom komentar.

Salah satu akun Facebook atas nama dari Murtiono.

Ia menilai perlunya diprioritaskan jalan daerah pedalaman.

"Prioritaskan jalan daerah pedalaman, hanya itu urat nadi perekonomian masarakat di Pedesaan. Kerusakan jalan yang pean posting ga ada apa-apanya dengan genangan lumpur di jalan Mengkudu-Tanjung aru atau Desa Pait - Desa Belimbing," tulisnya di kolom komentar.

Membalas komentar dari Murtiono, akun Facebook Yosua Jimmy Agustio mengatakan, semoga jalan tersebut lekas diperbaiki.

"Amin, semoga lekas diperbaiki. Tapi logika aja sih di depan mata aja yang trlihat jelas ga di perbaiki apalgi yang di pedalaman yang mereka tak pernah melihat, nunggu proyek bru bergerak sepertinya," balasnya di komentar.

Sementara akun Facebook atas nama Khoirul Mustaqim mengatakan, jalan desa baru mulai tersentuh, warga di kota sudah cemburu.

"Jalan Desa baru mulai tersentuh warga di kota sudah cemburu, apa gak kasian yang dari pedalaman naik motor aja harus nyongkel lumpur di ban, blm lagi kalau ada yang sakit dan harus di rujuk ke RS tapi jalan rusak, bgaimana kalau itu terjadi pada anda," tulisnya.

Menanggapi hal itu, penulis unggahan di grup tersebut menjelaskan apa yang telah ia tulis.

"Maaf sebelumnya Mas, sebaiknya Mas baca baik-baik postingan Saya. Secara Halus itu bahasa Sarkesme, Main Logika saja, boro-boro mikirin jalan di Pedesaan dan nasib ekonomi rakyat, jalan di depan mata hidung saja tidak di pikirkan, dan Mas baca baik-baik di kalimat postingan saya semoga semua Jalan di Kabupaten di perbaiki tanpa terkecuali. Saya sendiri kerjanya keliling antar barang, sedikit banyak tahu jalan2 rusak," balasnya kepada Khoirul Mustaqim.

Berita tentang Paser

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Rahmad Taufiq