berita nasional terkini
Aset Rp100 Miliar Partai Demokrat Atas Nama Pribadi, Kubu AHY Geram Respon Tudingan Muhammad Rahmad!
Aset Rp100 miliar Partai Demokrat pakai nama pribadi, kubu AHY geram respon tudingan Muhammad Rahmad Juru Bicara Kubu Kontra Agus Harimurti Yudhoyono
TRIBUNKALTIM.CO - Kisruh partai Demokrat belum ada tanda-tanda berhenti.
Semakin hari semakin panas, yang terbaru muncul tudingan ada aset senilai ratusan miliar diatasnamakan pribadi oleh kubu AHY dan SBY selama menguasai Partai Demokrat.
Tudingan tersebut terlontar dari juru bicara kubu kontra AHY, Muhammad Rahmad belum lama ini.
Kontan, kubu AHY langsung geram mendengar tudingan panas tersebut.
Perang argumen pecah, kedua kubu masing-masing melontarkan dalil masing-masing.
Baca juga: Partai Demokrat Versi KLB Sah? Pakar Hukum Bongkar Peluang Pemerintah Legalkan Kepemimpinan Moeldoko
Dilansir Tribunnews.com berikut ini profil dan biodata Muhammad Rahmad, juru bicara kubu Kontra-AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono) yang menuding adanya aset Partai Demokrat diatasnamakan pribadi.
Tudingan Muhammad Rahmad ini langsung membuat berang kubu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Muhammad Rahmad yang pernah menjadi Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat 2010-2015 ini mengatakan, informasi mengenai aset Partai Demokrat yang dibeli menggunakan yang partai, tetapi sertifikatnya atas nama perorangan (pribadi) itu didapat dari kadernya.
"Ini tentu tidak benar dan berpotensi terjadinya penggelapan aset partai oleh perorangan pribadi," ujar Juru Bicara Kubu Kontra-AHY, Muhammad Rahmad, Minggu (21/3/2021).
Rahmad menuturkan, saat ini kubu kontra-AHY yang dipimpin Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mulai mendata aset-aset yang dimiliki Partai Demokrat.
Salah satu aset yang disebut dibeli menggunakan uang sumbangan para kader dan masyarakat itu adalah kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta.
Rahmad menyebutkan, aset tersebut dibeli saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan harga lebih dari Rp 100 miliar.
"Namun, sertifikat jual belinya tidak tercatat atas nama Partai Demokrat, tapi atas nama perorangan pribadi," kata Rahmad.
Ia mengatakan, pihaknya tengah mendalami dan meneliti kebenaran hal itu.
Jika hal itu benar, kata Rahmad, itu merupakan cara-cara yang tidak baik bagi Partai Demokrat.