Berita Bontang Terkini
Pendirian Lapak Sementara Citra Mas Lok Tuan Capai 50%, UPT Pasar Target Selesai Sebelum Ramadhan
Progres pembangunan pasar sementara Lok Tuan yang ditarget rampung sebelum bulan Ramadhan kini mencapai 50 persen.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Progres pembangunan pasar sementara Lok Tuan yang ditarget rampung sebelum bulan Ramadhan kini mencapai 50 persen.
Rencananya pasar sementara ini telah bisa difungsikan sebelum memasuki bulan Suci Ramadhan.
Hal itu ditegaskan Abdul Malik Rifai Kasubbag tata usaha Unit pelaksana teknis (UPT) Pasar, Senin (22/03/2021).
Sejauh ini telah ada tujuh blok yang didirikan, sementara untuk pemasangan atap, baru ada satu bangunan blok yang rampung.
Baca juga: Anggaran Pemasangan Instalasi Air PDAM Gedung Baru Pasar Lok Tuan Rp 30 Juta, Target Rampung 10 Hari
Baca juga: NEWS VIDEO Olah TKP Kebakaran Pasar Lok Tuan Bontang, Tim Ahli Prioritaskan Titik Awal Api
Pembangunan pasar sementara ini akan tetap mengikuti sesuai kondis tata lapak pasar sebelumnya.
Termasuk jumlah kios pedagang juga akan disesuaikan dari pasar lama.
"Tetap sama mengikuti tata letak lapak sesuai pasar sebelum terbakar," ujar Malik.
Baca juga: Pemkot Bontang Gelontorkan Dana Bantuan Rp 3 Miliar untuk Korban Kebakaran Pasar Lok Tuan
Diketahui total lapak sebelumnya ada 310 kios yang terdiri tujuh blok.
Untuk pembagian lapak, nantinya tidak ada lagi pengundian kios bagi pedagang.
Usai pasar sementara terbangun, para pedagang bisa langsung menempati kios tersebut.
"Enggak perlu lagi diatur. Pedagang sudah tau tempatnya masing-masing. Jadi mereka tinggal masuk" terang Malik.
Sementara pedagang kue Pasar Lok Tuan, Sumiati berharap agar pasar sementara segera rampung sebelum Ramadhan.
Baca juga: Gelar Olah TKP di Pasar Lok Tuan yang Terbakar, Tim Labfor Polda Jatim Temukan Barang Bukti Ini
Pasalnya pasca kebakaran, Sumiati mengaku repot berjualan di lapak yang dibangun seadanya.
Lahan yang memanfaatkan halaman parkir saat ini membuatnya kesulitan, karena trik panas matahari kerap merusak dagangannya.
"Kami juga sulit ninggal dagangan di waktu istirahat. Karena cuman ngandalkan meja aja. Mau enggak mau harus dibawa pulang," pungkasnya.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola