Virus Corona di Bontang
PPKM di Bulan Ramadhan, Pemkot Bontang Bolehkan Gelar Salat Tarawih dan Buka Puasa Bersama
Penerapan PPKM Mikro di bulan ramadhan dipastikan tidak menghalangi masyarakat melaksanakan salat tarawih di masjid.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
Awal Maret, varian baru B117 dari Inggris ini diumumkan telah ditemukan di Indonesia.
Pengumuman dari Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono ini disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).
Wamenkes menyampaikan pengumuman tersebut dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang
Dante mengatakan, "Tadi malam, saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun (pandemi), hari ini kita menemukan mutasi B.1.1.7, UK (United Kingdom) mutation, di Indonesia."
"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus," imbuhnya.
Dante mengatakan, dengan adanya temuan dua kasus yang terkait dengan mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat.
Dia mengatakan, temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 itu ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
"Proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," kata Dante.
Mutasi yang lebih menular
Diberitakan Kompas.com, 11 Januari 2021, Mutasi virus corona yang lebih menular sebelumnya telah teridentifikasi di Inggris pada November 2020.
Negara-negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus dari varian baru virus corona ini seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.
Para ilmuwan mengatakan, mutasi B.1.1.7 ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Mutasi SARS-CoV-2 itu disebutkan lebih menular disebabkan karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien dengan varian baru Covid-19, B.1.1.7, mempunyai viral load tinggi.
Viral load yang lebih tinggi dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan.