Kisruh Partai Demokrat

Kisruh Demokrat Kini Sasar Ibas Putra SBY, Kubu Moeldoko Undang KPK Masuk ke Megakorupsi Hambalang

Kisruh Partai Demokrat kini sasar Ibas putra SBY, kubu Moeldoko undang KPK masuk ke megakorupsi Hambalang

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
Instagram agusyudhoyono/edhiebaskoro.com/Tribunnews-Herudin
Agus Yudhoyono - Moeldoko - Ibas Yudhoyono. Tetap dukung AHY, 7 organisasi sayap Partai Demokrat tolak Kongres Luar Biasa ( KLB ), namun beda sikap KMD yang akan usung Ibas - Moeldoko di KLB. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisruh Partai Demokrat kini sasar Ibas putra SBY, kubu Moeldoko undang KPK masuk ke megakorupsi Hambalang.

Kisruh Partai Demokrat antara kubu Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) makin meruncing.

Terbaru, kubu Kongres Luar Biasa ( KLB) menggelar konfrensi pers di Hambalang.

Kali ini, Max Sopacua dkk bukan menyorot AHY, melainkan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, putra bungsu SBY.

Kubu Moeldoko meminta KPK meneruskan kasus megakorupsi Hambalang yang menyeret beberapa kader Partai Demokrat.

Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Sibolangit menggelar konferensi pers di Bukit Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Buntut KLB Kubu Moeldoko, Ketua Plt DPC Demokrat Bulungan Melapor ke Polisi: Kami Masih Solid

Baca juga: Kubu Moeldoko Serahkan Hasil KLB ke Kemenkumham, Ketua DPD Demokrat Kaltara Angkat Bicara

Max Sopacua, salah satu inisiator KLB Partai Demokrat, mengatakan acara ini sengaja digelar di Hambalang, untuk mengingatkan kembali sejarah kelam Partai Demokrat.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah."

"Kami kembali ke Hambalang karena proyek ini yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat,” kata Max di Hambalang, Kamis (35/3/2021).

Menurut dia, Hambalang adalah bagian integral yang membuat Demokrat turun ke bawah.

“Megakorupsi ini membuat elektabilitas Partai Demokrat hancur."

"Karena itu, kami ingin menyelamatkan partai ini sebelum benar-benar tenggelam,” ungkapnya.

Meskipun kasus ini sudah ditangani secara hukum, ia menilai masih ada yang belum tersentuh hukum dalam kasus ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved