Kisruh Partai Demokrat
Kisruh Demokrat Kini Sasar Ibas Putra SBY, Kubu Moeldoko Undang KPK Masuk ke Megakorupsi Hambalang
Kisruh Partai Demokrat kini sasar Ibas putra SBY, kubu Moeldoko undang KPK masuk ke megakorupsi Hambalang
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
"Antara lain, menuduh pemerintahan Presiden Jokowi atau istana terlibat."
"Menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat, sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat Not For Sale."
"Menuduh kudeta terhadap partai yang dilakukan orang luar."
"Dan tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar," ujar Rahmad, di Hambalang Sport Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Menurutnya, SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim, seakan akan menjadi pihak yang terzalimi.
Dan, mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa demokrat dan demokrasi harus diselamatkan.
Rahmad menyoroti pula tindakan brutal yang dilakukan Demokrat kubu AHY terhadap kader Partai Demokrat di kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
Tindakan brutal yang ia maksud adalah dengan memaksa kader menandatangani surat surat pernyataan yang disertai dengan ancaman dan atau pemecatan.
"Pernyataan dan cara cara yang tidak bertanggungjawab tersebut sungguh telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat."
"Di saat kita dan pemerintahan Bapak Presiden Jokowi sedang bersungguh-sungguh dalam mengatasi pandemi Covid-19."
"Dan sedang berusaha membangun kembali sendi-sendi perekonomian nasional," jelas Rahmad.
Lantas, Rahmad mewakili Demokrat kubu KLB meminta maaf karena kegaduhan partainya membuat masyarakat Indonesia resah.
"Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia."
"Dan kepada Pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi," ucap Rahmad.
Tempat Penuh Paradoks