Breaking News

Kisruh Partai Demokrat

Kisruh Demokrat Kini Sasar Ibas Putra SBY, Kubu Moeldoko Undang KPK Masuk ke Megakorupsi Hambalang

Kisruh Partai Demokrat kini sasar Ibas putra SBY, kubu Moeldoko undang KPK masuk ke megakorupsi Hambalang

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
Instagram agusyudhoyono/edhiebaskoro.com/Tribunnews-Herudin
Agus Yudhoyono - Moeldoko - Ibas Yudhoyono. Tetap dukung AHY, 7 organisasi sayap Partai Demokrat tolak Kongres Luar Biasa ( KLB ), namun beda sikap KMD yang akan usung Ibas - Moeldoko di KLB. 

“Andi Malarangeng sudah masuk penjara karena dia menteri olahraga waktu itu."

"Nazarudin, Anas Urbaningrum, dan Angelina Sondakh juga sudah menjalani hukuman."

"Itu teman-teman kami di Partai Demokrat,” tambah Max.

Namun, Max mempertanyakan ada pihak-pihak yang menikmati hasil dari Hambalang yang tidak tersentuh hukum sampai hari ini.

“Ibas kan disebut juga oleh saksi-saksi, termasuk Yulianis, tetapi hingga kini tidak tersentuh hukum,” tambahnya.

“Kami mendorong KPK untuk menindaklanjuti keterangan saksi-saksi seperti Nazarudin dan Yulianus,” paparnya.

Dengan latar belakang ini, maka Partai Demokrat versi KLB Sibolangit menggelar konferensi pers di Hambalang.

“Kami ingin agar tempat ini menjadi starting point, bukan untuk korupsi, tetapi untuk maju ke depan membela negara,” ujar Max.

Partai Demokrat pimpinan Moeldoko ingin membangun kembali citra partai dari Hambalang.

“Kami ingin mulai dari sini sekarang menuju 2024,” tegasnya.

Baca juga: Jubir AHY Nilai Partai Demokrat Versi KLB Moeldoko Frustasi, Konferensi Pers Hambalang Kode Menyerah

Minta Maaf

Partai Demokrat kubu kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, atas kegaduhan yang timbul karena masalah partai berlambang mercy itu.

Juru bicara Partai Demokrat kubu KLB yakni Rahmad mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah membangun narasi menyesatkan dalam kasus Demokrat.

"SBY dan AHY melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang menyesatkan."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved