Berita Tarakan Terkini
Larangan Mudik Lebaran 2021, Begini Tanggapan Sekretaris Gapasdap Tarakan
Aturan larangan mudik itu sama seperti yang dirasakan para pengusaha speedboat di tahun 2020 lalu.
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Pemerintah pusat kembali melarang mudik lebaran mulai 6 sampai 17 Mei 2021 mendatang.
Mengetahui hal itu, Sekretaris Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Tarakan, Mulyadi mengatakan, aturan larangan mudik itu sama seperti yang dirasakan para pengusaha speedboat di tahun 2020 lalu.
Sebagai pengusaha, kata dia, tentu kebijakan ini cukup memberatkan para pengusaha yang bergerak di sektor transportasi.
Baca juga: Update Kecelakaan di Perairan Juata Laut Tarakan, Mediasi Berbagai Pihak Berujung Damai
Baca juga: 36 Guru dan Pegawai SDN 043 Tarakan Ikut Tes Rapid Antibodi, Hasilnya 10 Orang Dinyatakan Reaktif
Karena dalam siklus 1 tahun, yang mana masa-masa mudik ini, merupakan momen yang bagus untuk peningkatan profit dalam setahunnya.
"Dengan adanya seperti ini, kita juga merasa berat. Tapi ini sudah keputusan pemerintah, ya kita harus tetap mendukung," ujarnya kepada TribunKaltim.Co, Sabtu (27/3/2021)
Dia meyakini, adanya larangan ini, tentu tidak lahir tanpa pengkajian oleh stake holder sebelumnya.
"Hal ini juga sebagai upaya untuk memberantas pandemi Covid-19, agar cepat berakhir," ucapnya.
Baca juga: Giliran Para Guru di Tarakan akan Divaksin Minggu Ini, Prioritaskan Sekolah yang Akan Gelar PTM
Dia tidak menampikkan, bahwa kebijakan tersebut akan sangat berdampak pada usahanya.
Karena mudik lebaran setiap tahunnya, terjadi peningkatan jumlah penumpang 100 hingga 200 persen.
"Tapi dengan adanya larangan mudik ini, kita juga merasa berat dalam masa 1 sampai 2 tahun ini. Di mana pergerakan penumpang itu benar-benar dalam kondisi yang stagnan," katanya.
Bagaimana tidak, dengan adanya larangn mudik ini, secara otomatis, pergerakan penumpang pun tidak ada.
Di masa pandemi saat normal saja, peningkatan jumlah penumpang menurun hingga 80 persen.
"Biasanya, kita memang bisa mendapatkan profit itu 100 sampai 200 persen di saat momen hari besar. Tapi dengan adanya larangan mudik ini, otomatis sama seperti tahun lalu (tidak ada penumpang)" jelasnya.
Baca juga: Melalang Buana, KRI Dewaruci Sandar di Tarakan, Anggota DPRD Bulungan Bangga Bisa Lihat Langsung
Dia sampaikan, sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Kota Tarakan, parameter untuk semua rute di Kalimantan Utara sebanyak 1000-1500 penumpang per hari.
"Dengan adanya pandemi ini, ya turun 60 sampai 80 persen. Berarti hanya 300 sampai 500 penumpang saja per hari. Bahkan tidak sampai 500 penumpang," sebutnya.