Berita Kaltara Terkini
Pasokan Bensin di APMS Krayan Induk Nunukan Masih Nihil, Bangun Infrastruktur Tetap Lancar
Informasi yang merebak di Kalimantan Utara disebutkan warga yang tinggal di Kabupaten Nunukan sedang mengalami kesulitan
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Informasi yang merebak di Kalimantan Utara disebutkan warga yang tinggal di Kabupaten Nunukan sedang mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak.
Sejauh ini, data yang dihimpun Tribunkaltara.com, terungkap, saat ini pasokan bensin di APMS Krayan Induk masih nihil.
Disampaikan oleh Camat Krayan, Haberly menjelaskan kepada Tribunkaltara.co.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah Beber Kabupaten Nunukan Memiliki Banyak Potensi Pariwisata
Baca juga: Toko Emas di Nunukan Hangus Terbakar, Pemilik Hanya Selamatkan Satu Sepeda Motor dan Ijazah Anak
Disebutkan, keterbatasan BBM, utamanya bensin berdampak pada aktivitas warga Krayan yang kesehariannya bekerja di ladang atau sawah.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur di Krayan terbilang lancar, pasalnya pasokan BBM industri dari Tarakan dan Malinau terus tersedia.
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di perbatasan RI-Malaysia, utamanya Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, masih terbatas hingga saat ini.
Haberly mengatakan, meski antrean BBM di APMS dan SPBU sudah tidak sepanjang sebelumnya, namun pasokan BBM bersubsidi itu masih terbatas ke wilayah Krayan.
Muatan BBM pesawat Air Tractor yang sebelumnya 4 ton sekali flight. Kini hanya memuat 2,7 ton dengan dibantu oleh Pesawat Cessna yang memuat BBM 1,2 ton.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Nunukan Hari Ini, Siang Hingga Dini Hari Semua Wilayah Diprediksi Berawan
Baca juga: Pasokan BBM di Nunukan Normal, Distribusi Bahan Bangunan Berhenti, Semen Rp 1,5 Juta per Sak
"Awal tahun 2021, pasokan BBM ke Krayan terkendala soal lisensi pilot Pesawat Air Tractor. Saking sulitnya mendapat BBM saat itu, sehingga warga sanggup antre berjam-jam di APMS.
Kalau sekarang normal saja, namun dibatasi pendistribusiannya. Kalaupun warga antre itu lumrah terjadi di sini," kata Haberly kepada TribunKaltara.com, Sabtu (27/03/2021), pukul 11.00 Wita.
Untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM bersubsidi di APMS Krayan Induk dan SPBU di Krayan Selatan, distribusi BBM kepada warga dibatasi dari segi jumlahnya.
"Distribusi BBM itu ke 5 kecamatan. Solar untuk kendaraan roda empat hanya 15 liter per kendaraan. Sementara itu, bensin untuk jerigen dan kendaraan roda dua itu 3 liter. Itu sesuai kartu kendali dan antrenyapun 3 hari sekali," ucapnya.
Baca juga: Kisah Miris Warga Krayan Nunukan yang Antre Bensin 3 Jam di APMS, Kini Beli Eceran Rp 20 Ribu/Liter
Menurutnya, APMS di Long Bawan melayani 3 kecamatan yakni Krayan Timur, Krayan Barat dan Krayan Induk.
Sementara itu, pasokan BBM lebih banyak didistribusikan ke Krayan Barat dan Krayan Timur, lantaran jaraknya cukup jauh dari ibukota kecamatan dan warganya terbilang lebih banyak.
"Jumlah warga Krayan Induk ada sekira 3 ribuan jiwa. Kalau KK jumlahnya 1.219. Lebih banyak warga di Krayan Barat dan Krayan Timur makanya distribusi ke sana lebih banyak.