Kisruh Partai Demokrat

Ada Dendam Lama Nazaruddin Pada SBY? Demokrat Kubu Moeldoko Beber Isu Koruptor Hambalang di Kubu AHY

Ada dendam lama Nazaruddin pada SBY? Partai Demokrat Kubu Moeldoko beber isu koruptor Hambalang di kubu AHY

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Wartakotalive.com/Alex Suban
Wisma Atlet Hambalang, tampak dari udara berdiri di lereng Bukit Hambalang, Citeureup, Kabupaten Bogor, Selasa (2/2/2021). Ada dendam lama Nazaruddin pada SBY? Partai Demokrat Kubu Moeldoko beber isu koruptor Hambalang di kubu AHY. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada dendam lama Nazaruddin pada SBY? Partai Demokrat Kubu Moeldoko beber isu koruptor Hambalang di kubu AHY.

Kisruh Partai Demokrat antara kubu Kongres Luar Biasa atau KLB Deli Serdang dengan kubu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) terus berlanjut.

Kini, kubu Moeldoko menjadikan kasus Hambalang sebagai senjata baru.

Sebelumnya, kubu KLB Deli Serdang menyorot keterlibatan putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yuddhoyono dalam pusara korupsi Hambalang.

Tak tinggal diam, kubu AHY menyebut serangan dengan isu Hambalang merupakan bagian dendam dari Nazaruddin.

Partai Demokrat kubu Moeldoko menyebut pelaku korupsi Hambalang masih belum ditangkap semua.

Baca juga: Pengakuan Khilaf Moeldoko ke Keluarga, Alasan Tak Libatkan Jokowi Saat Terima Jabatan Ketum Demokrat

Baca juga: Moeldoko Buka-Bukaan, Bocorkan Alasan Terima Jabatan KLB, Saya Orang yang Didaulat Memimpin Demokrat

Juru bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad mengatakan, beberapa pelaku masih menghirup udara bebas dan kini bersembunyi di balik kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Menusuk Jantung SBY! Kubu Moeldoko Menyerang Lewat Hambalang', Minggu (28/3/2021).

"Kasus Hambalang ini kan belum tuntas kalau kita lihat rekaman media," kata Rahmad.

Rahmad enggan menyebut nama kader Partai Demokrat kubu AHY yang terlibat kasus Hambalang.

Namun, dia menegaskan para kader itu masih menjadi duri di dalam partai.

Dia meminta semua kader Partai Demokrat yang terlibat untuk ditindak.

"Kita dorong tentu yang paling tahu itu penegak hukum, siapa saja yang masih bermasalah di Partai Demokrat itu kita dorong untuk diproses hukum," ucap Rahmad.

Lebih Lanjut, Rahmad mengatakan masyarakat harus tahu sejelas-jelasnya kader yang terlibat kasus korupsi Hambalang.

"Jangan seperti sekarang.

Kita mengaku partai ini demokratis, tapi didalamnya praktik otoriter, praktik autokrasi, kepemilikan keluarga," katanya.

Baca juga: Serangan Berlanjut, Demokrat Moeldoko Bongkar Koruptor Hambalang di Kubu AHY, Ada Dendam Nazaruddin?

Dendam Nazaruddin

Bakomstra DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Rendusara angkat bicara terkait konferensi pers yang digelar Partai Demokrat kubu Moeldoko di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Awalnya Taufik menyoroti ucapan Max Sopacua yang menyebut pengungkapan kasus mega korupsi proyek Hambalang Sport Center sebagai penyebab Partai Demokrat hancur.

"Pintar itu ada batasnya bodoh itu tak bertepi. Kenapa demikian?

Karena mereka kumpul di sana seperti anak TK yang mau reunian.

Marzuki, Max, Nazar, Johni, pernah diperiksa KPK RI ( terkait Hambalang)," ujar Taufik dalam pernyataan yang diterima tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).

"Juga ingin mengingatkan di zaman mereka jadi pengurus dan pejabat partai Demokrat hancur berantakan karena kasus korupsi Hambalang," sambung Taufik.

Baca juga: Bukan Dinasti Politik, Serangan Baru Demokrat Moeldoko ke AHY Cs Dinilai Lebih Mematikan, Kasus Lama

Baca juga: Makin Seru, Kubu Moeldoko Sebut Nazaruddin Serbuk Pembersih Partai Demokrat, Kubu AHY Jadi Tertawa

Analisa Pengamat Politik

Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi babak baru serangan kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Adi menilai, serangan kubu Moeldoko yang menuding Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), belum tersentuh dalam kasus korupsi proyek Hambalang, adalah serangan yang lebih berbobot.

"Ini tidak lebih dari sekedar tawuran opini babak lanjut yang bobot kontennya lebih serius karena berkaitan dengan hukum," kata Adi, dikutip dari tayangan YouTube tvOne, Sabtu (27/3/2021).

Adi mengungkapkan, serangan sebelumnya dari kubu Moeldoko mudah dipatahkan.

Sebab, serangan itu hanya seputar kubu AHY dianggap tidak demokratis atau melanggengkan politik dinasti.

"Serangan-serangan itu gampang juga dipahatinnya seperti kubu Deli Serdang banyak yang bukan kader Partai Demokrat."

"Atau ketika ingin menyelamatkan Partai Demokrat, meski AHY baru dalam Partai tapi jawabannya bukan berarti Moeldoko."

"Karena dalam berbagai survei, Moeldoko elektabilitasnya kalah jauh dari AHY," ungkap Adi.

Baca juga: Ini Sikap KPK Usai Didesak Partai Demokrat Versi KLB Moeldoko, Max Sopacua Minta SBY & Ibas Bersaksi

Baca juga: Ini Sikap KPK Usai Didesak Partai Demokrat Versi KLB Moeldoko, Max Sopacua Minta SBY & Ibas Bersaksi

Sementara, Adi menyebut, serangan baru kubu Moeldoko saat konferensi pers di Hambalang menegaskan kebobrokan Partai Demokrat.

Satu di antaranya kasus korupsi Hambalang yang menyeret banyak elit Partai Demokrat hingga membuat kadernya rontok secara perlahan.

Puncaknya, serangan kubu Moeldoko dianggap lebih tajam ketika menyeret nama Ibas dalam pusaran kasus tersebut.

"Saya menyebutnya serangan yang cukup tajam dimana kedepan ada begitu banyak borok-borok yang akan diungkap baik di kubu Deli Serdang atau kubu AHY."

"Ada hal baru yang ingin ditonjolkan teman-teman KLB, tidak hanya seputar politik dinasti."

"Tapi ada banyak orang yang terlibat dalam kasus korupsi tetapi tidak diungkap," jelas Adi.

(*)

Berita tentang Partai Demokrat

Berita tentang AHY

Berita tentang Moeldoko

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved