Berita PPU Terkini
Kadis PUPR Disebut Exavator Amfibi Efektif Tangani Banjir di PPU, Tahun Ini Tambah Lagi 1 Unit
Keberadaan alat berat exavator jenis amfibi dapat secara efektif untuk menangani banjir di beberapa wilayah di PPU.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Edi Hasmoro menyebutkan, bahwa keberadaan alat berat exavator jenis amfibi dapat secara efektif untuk menangani banjir di beberapa wilayah di PPU.
"Dengan alat berat jenis Exavator Amfibi ini, pada petugas lebih leluasa untuk melakukan kegiatan normalisasi sungai, karena alat ini dapat menjangkau ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh excavator biasa," kata Edi, Senin (29/3/2021).
Pihaknya saat ini mengaku terus fokus untuk melakukan normalisasi pembersihan sungai di beberapa wilayah yang memang rawan banjir.
Baca juga: Komandan Pos AL PPU Minta Motoris Sediakan Life Jacket Saat Bawa Penumpang
Baca juga: Catatan Awal Tahun, Kecelakaan Maut di Penajam Paser Utara, Polres PPU Beberkan Titik Kejadian
Terkhusus di daerah Kecamatan Sepaku sering terjadi banjir yang disebabkan adanya penyempitan dan pendangkalan sungai akibat sedimentasi.
Pada tahun 2020 kemarin, Dinas PUPR telah mendatangkan satu unit exavator amfibi baru yang dapat secara efektif melakukan normalisasi sungai yang telah di fungsikan sejak awal tahun 2021 ini.
"Yang di Sepaku sudah dilakukan normalisasi sungai dengan alat ini, sampai saat ini tidak ada kedengaran ada kasus banjir lagi di Sepaku," kata Edi, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Satpol PP PPU Rutin Gelar Patroli Prokes Setiap Hari, Mulai Pagi hingga Malam Hari
Sementara itu, Edi mengatakan, akan berencana kembali melakukan pengadaan unit tersebut pada anggara tahun ini. S
ehingga total unit yang akan dimilki oleh Dinas PUPR ada dua unit.
Tentunya hal itu akan lebih efektif lagi untuk melakukan normalisasi di beberapa wilayah di PPU.
Baca juga: Dampak Longsor 3 Tahun Silam, 51 Rumah akan Dibangun di DesaTelemow PPU, Pusat Alokasikan Rp 18 M
Selain normalisasi, Edi mengatakan bahwa alat tersebut dapat dipergunakan untuk melakukan pendalaman embung untuk ketersediaan air jika terjadi musim kemarau panjang melanda di PPU. (*)