Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Honorer DPRD Sulsel Jadi Sorotan, Motornya Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
Honorer DPRD Sulawesi Selatan yang jadi sorotan publik, motornya dipakai pelaku bom bunuh diri gereja Katedral Makassar.
Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang honorer DPRD Sulawesi Selatan jadi sorotan publik, usai insiden bom gereja Katedral Makassar terjadi.
Namanya Adi Kurniawan, pegawai non PNS yang bekerja di DPRD Sulawesi Selatan.
Bagaimana tidak, polisi mengidentifikasi motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri atas nama kerabatnya.
Belakangan diketahui, motor tersebut pernah jadi miliknya untuk dipakai sehari-hari.
Ia viral usai belakangan diketahui motor yang dipakai pelaku pengemboman atas nama kakak kandungnya, Hasniawati.
Adi Kurniawan sampai diperiksa pihak kepolisian, lantaran data kendaraan yang masih berkaitan dengan dirinya.
Namun kepada petugas Adi Kurniawan mengatakan motor tersebut telah ditarik debt collector pada tahun 2015 silam.
Adi Kurniawan mengaku tak mengetahui apa-apa soal pengeboman Gereja Katedral Makassar.
Motor Matic dengan plat DD 5984 MD itu telah lama ditarik debt collector, lalu ia tak mengetahui lagi keberadaannya.
Baca juga: Sosok L, Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Kelompok JAD, Alumni Filipina
Keterangan jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan perkembangan terbaru kasus Bom di Gereja Makassar.
Ternyata salah satu terduga pelaku yang Tewas di TKP terindetifikasi pernah beraksi di Dholo, Filiphina tahun 2018.
Jaringannya terkait dengan 20 tersangka teroris yang diangkut dari Makassar ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Kapolri dan Panglima TNI terbang ke Makassar malam-malam untuk meninjau langsung TKP di Gereja Katedral Makassar.
Empat orang diamankan polisi terkait bom bunuh diri tersebut.
Hal itu disampaikan langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, saat meninjau lokasi ledekan, Minggu (28/3/2021) malam.
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan, ke empat orang itu diduga kuat memiliki kaitan dengan pelaku bom bunuh diri.
"Kita juga sudah mengamankan empat pelaku yang berkaitan dengan kejadian ini," kata Jenderal Polisi Listyo.
Baca juga: DAFTAR Nama Korban Luka akibat Bom Meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Dirawat di RS Akademis
Salah satu pelaku berinisial L, kata dia, berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulsel.
"Pelaku ini adalah bagian Kelompok beberapa waktu lalu, JAD yang kurang lebih 20 kita amankan, juga pernah beroperasi di Solo," kata Jenderal Listyo .
Pihaknya juga mengaku telah memerintahkan Densus 88 untuk mengusut tuntas kasus itu.
"Saya sudah perintahkan Kadensus untuk mengusut tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya," ujarnya.
Bahkan, orang nomor satu di jajaran Kepolisian Republik Indonesia itu, juga memerintahkan untuk menindak tegas pelaku lainnya.
"Saya sudah perintahkan, lakukan yang bisa dilakukan, berikan tindakan tegas," ucapnya.
Ledakan di Gereja Katedral itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Seorang pria dan seorang wanita. Diduga suami istri.
Dua orang itu diduga kuat pelaku utama. Selain itu, juga terdapat 19 orang luka.
Baca juga: Motif Balas Dendam? Boy Rafli Amar Bocorkan Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
Berita terbaru bom gereja di Makassar, rumah terduga pelaku bom gereja Katedral di Makassar digeldedah Tim Gegana, Senin (29/3/2021) pagi.
Tim Gegana Brimob Polda Sulsel melakukan penggeledahan disalah satu rumah di Jl Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Seperti apa penampakan rumah terduga pelaku bom gereja Katedral di Makassar, video bisa dilihat di akhir artikel.
Informasi dari sumber Tribun di lokasi, rumah yang digeledah itu diduga kuat merupakan kediaman salah satu pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar berinisial L.
Baca juga: Pasca Insiden Bom di Makassar, MUI Kaltim Imbau Seluruh Umat Beragama Bersatu dan Tak Terprovokasi
Masih dari sumber yang diperoleh, Tim Gegana juga mengerahkan robot penjinak bom di lokasi.
Lokasi penggeledahan itu dijaga ketat aparat bersenjata.
Sekedar diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Minggu kemarin.
Aksi bom bunuh diri menggunakan bom panci itu menewaskan dua orang diduga pelaku.
Salah satu dari pelaku disebut Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, berinsial L.
Selain itu, bom bunuh diri tersebut juga melukai 19 orang termasuk petugas dan jemaat gereja.
Pelaku Latihan di Filiphina
Densus 88 Antiteror bekerja gesit mengungkap jaringan pelaku bom bunuh di Gereja Katedral Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021)pagi.
Baca juga: SIAPA Hasnawati dan Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Makassar? Ini Penjelasan Polisi
Salah satu pelaku yang meninggal adalah L.
Pria ini alumni dari Dolo Filiphina Tahun 2018 sebelum masuk Indonesia
Selain itu, pelaku menggunakan bom panci.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat meninjau langsung lokasi ledakan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terbang malam-malam dari Jakarta ke Kota Makassar untuk melihat situasi terkini.
Saat di lokasi, Kapolri dan Panglima menyampaikan sejumlah fakta-fakta baru.
"Ledakan yang tadi menggunakan bom jenis panci," kata Listyo Sigit.
Kedua pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu, kata dia, merupakan Jaringan Ansharud Daulah (JAD).
Dimana, 20 pengikut dari JAD itu telah diamankan sebelumnya oleh Densus 88 di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.
"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," ujar Listyo.
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.
Sementara pelaku perempuan belum teridentifikasi karena kondisi tubuh yang parah.
Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.
"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.
Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di Wilayah Bima, NTB terkait aksi teror itu.
"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," ungkap Listyo.
Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral itu, menewaskan dua orang terduga pelaku dan melukai 19 warga yang merupakan jemaat dan petugas gereja.
Baca juga: DAFTAR Nama Korban Luka akibat Bom Meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Dirawat di RS Akademis
Wajah Terduga Pelaku Beredar
Hingga saat ini polisi belum merilis identitas lengkap 2 pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Hari Minggu
(28/3/2021).
Namun foto wajah salah satu pelaku gereja Makassar sudah beredar di kalangan wartawan.

Seperti diketahui hasil identifikasi Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel menyebutkan pelaku ada 2 orang berjenis kelamin laku-laki dan perempuan.
"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan.
Meski demikian polisi belum merilis siapa identitas kedua pelaku.
"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," ujarnya.
Sementara itu polisi juga bergerak cepat mencari tahu siapa pemilik motor matic DD 5984 MD yang dikendari pelaku.
Hasilnya, polisi mendatangi rumah Adi Kurniawan (Adi) seorang Honorer DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Keluragan Pampang Kecamatan Panakukang.
Motor itu sendiri atas nama Hasniawati yang tak lain adalah kakak Adi.
Namun rupanya motor itu tak lagi digunakan Adi karena sudah ditarik dept collector pada 2015 lalu.
Baca juga: NEWS VIDEO Sosok L, Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Nama-nama Korban yang dirawat di RS Akademis:
1. Tuti (30);
2. Wenti (35);
3. Asni (29);
4. Betty;
5. Kris;
6. Karina;
7. Valeria; dan
8. Edel Lina.
Satu diantara delapan korban diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan.
Sementara tujuh lainnya masih mendapat perawatan medis.
(*)
Berita tentang Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani