Berita Nasional Terkini
Temuan Atribut FPI di Kediaman Terduga Teroris Rekayasa Intelejen? Berkaitan Kematian 6 Laskar FPI
Temuan atribut FPI di kediaman terduga teroris rekayasa Intelejen? Berkaitan kematian 6 laskar khusus FPI
TRIBUNKALTIM.CO - Temuan atribut Front Pembela Islam ( FPI) di kediaman terduga teroris oleh Densus 88 dinilai sebagai rekayasa Intelejen.
Demikian diungkapkan tokoh TP3 Abdullah Hehamahua kepada wartawan, usai beraudiensi dengan Fraksi PKS DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Diketahui, aksi teror kembali terjadi, kali ini di Makassar yang menyasar Gereja Katedral.
Tak berselang lama, Densus 88 juga mengamankan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi, berikut atribut FPI.
Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam anggota FPI menilai, temuan atribut Front Pembela Islam saat Densus 88 Antiteror Polri menggerebek terduga teroris di Jakarta dan Bekasi, adalah operasi intelijen.
Baca juga: TERBARU Tema Mata Najwa Rabu 31 Maret 2021 Live Streaming Trans7, Najwa Ulas Bom Bunuh Diri Makassar
Baca juga: Benarkah Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Makassar Tengah Hamil? Polisi Beri Penjelasan
"Semua itu adalah operasi intelijen," kata Abdullah.
Abdullah Hehamahua menyebut temuan atribut FPI di kediaman terduga teroris, hanyalah upaya rekayasa untuk mengalihkan perhatian terhadap kematian 6 laskar khusus FPI.
"Itu adalah operasi intelijen untuk mengalihkan perhatian terhadap TP3, mengalihkan perhatian terhadap HRS (Rizieq Shihab), maka ada bom."
"Coba anda perhatikan bom pagi, siang ditangkap."
"6 orang dibunuh (anggota FPI) sudah berapa bulan tidak tahu siapa pembunuhnya. Itu bukti operasi intelijen," ujarnya.
Abdullah Hehamahua mengklaim pihaknya sudah paham cara-cara intelijen beroperasi sejak zaman Orde Baru (Orba).
Menurutnya, hal-hal mengenai operasi intelijen itu secara gamblang telah diulas dalam sebuah buku karya Busyro Muqoddas.
"Kita sudah tahu itulah dari zaman masih Orba sampai sekarang."
"Kalau anda mau yakin, baca disertasi Dr Busyro Muqoddas tentang operasi Intelijen," tuturnya.
Marwan Batubara, juga anggota TP3, menyatakan tidak akan mengambil pusing soal temuan atribut FPI di kediaman terduga teroris di Jakarta dan Bekasi.