Berita Nasional Terkini
Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi Ungguli Anies dan Gibran, Nama Purbaya Mencuat
Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi ungguli Anies dan Gibran, nama Menteri Keuangan, Purbaya mencuat, Sabtu (8/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Dedi Mulyadi menempati posisi kedua dalam simulasi capres 2025
- Prabowo Subianto masih unggul secara nasional, namun kalah di Jawa Barat
- Muncul nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam daftar survei
TRIBUNKALTIM.CO - Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi ungguli Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka, Nama Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mencuat.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil simulasi elektabilitas calon presiden (capres) yang menunjukkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berada di posisi kedua, mengungguli sejumlah tokoh nasional.
Survei dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi.
Baca juga: Dana TKD Dipotong, Dedi Mulyadi Terapkan WFH untuk ASN di Jabar demi Tekan Biaya Operasional
Prabowo di Puncak, Dedi Mulyadi Menyusul
Dalam simulasi tersebut, Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 46,7 persen, sementara Dedi Mulyadi mencatatkan 18,4 persen, mengungguli nama-nama seperti:
- Anies Baswedan: 9 persen
- Gibran Rakabuming Raka: 4,8 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 3,9 persen
- Ganjar Pranowo: 3,7 persen
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut munculnya nama-nama baru dalam simulasi, termasuk Purbaya Yudhi Sadewa, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Purbaya memperoleh elektabilitas sebesar 1,5 persen.
Baca juga: 7 Fakta Kasus Guru Tampar Siswa di Subang Viral, Dedi Mulyadi Turun Tangan dan Siapkan Pengacara
“Namanya mulai menyelinap di balik memori publik, meskipun relatif baru menjabat,” ujar Burhanuddin dalam rilis survei via Zoom, Sabtu (8/11/2025).
Selain nama-nama besar, survei juga mencantumkan sejumlah tokoh lain dengan elektabilitas lebih kecil:
- Sherly Tjoanda Laos: 1,1 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 0,5 persen
- Erick Thohir: 0,4 persen
- Kaesang Pangarep: 0,4 persen
- Puan Maharani: 0,1 persen
Burhanuddin menjelaskan bahwa pemilihan 25 nama dalam simulasi ini merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus presidential threshold, sehingga memungkinkan setiap partai mengusung capres tanpa harus berkoalisi.
Basis Kekuatan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi menunjukkan kekuatan elektoral yang signifikan di wilayah Jawa Barat, dengan dukungan mencapai 43,5 persen, mengungguli Prabowo yang memperoleh 31,4 persen di wilayah yang sama.
Baca juga: Tanggapi Permintaan Maaf Purbaya ke Pemda, Dedi Mulyadi: TKD Segera Dibayar, Itu Hak Jawa Barat
Dukungan terhadap Dedi juga terpantau di:
- Banten: 38,4 persen
- DKI Jakarta: 19,7 persen
“Dedi Mulyadi cukup kuat, terutama di Jawa Barat. Secara umum, Pak Prabowo unggul di semua wilayah, kecuali di Jabar,” tambah Burhanuddin.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka disebut memiliki basis dukungan terkuat di Jawa Tengah dan Bali.
Metodologi Survei
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, memiliki margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dan quality control dilakukan secara acak terhadap 20 persen sampel oleh supervisor. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250824_Gubernur-Jawa-Barat-Dedi-Mulyadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.