Virus Corona di Kaltim

Pandemi Covid-19 di Kaltim, Bandara APT Pranoto Samarinda Belum Melaksanakan Tes GeNose Hari Ini

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan resmi mengizinkan penumpang pesawat yang hendak berpergian menggunakan tes GeNose

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
Suasana Bandara APT Pranoto Kota Samarinda beberapa waktu lalu. Bandara tersebut belum menggunakan tes GeNose pada hari ini, Kamis (1/4/2021). Hal tersebut dikarenakan hanya beberapa Bandara yang ada di Indonesia saja yang boleh menggunakan tes tersebut sebagai syarat menggunakan pesawat komersil. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

"Mereka divaksin lebih awal pada bulan Januari dan grafiknya cukup tajam turunnya sampai bulan Maret ini," ujarnya, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Stok Reagen Sempat Kosong untuk Uji Sampel Virus Corona, Dinkes Kaltara Tambah 5.000 Reagan ke BNPB

Baca juga: Setelah B117 Inggris, Kini Ada Varian Baru Virus Corona, Belum Diberi Kode, PCR Biasa Sulit Deteksi

Berdasar data yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 di tahun lalu mencapai 222 orang.

Kemudian terjadi penurunan pada awal Januari 2021, terpapar 121. Kasus tersebut turun lagi di bulan Februari, dengan jumlah 77 orang.

Penurunan kasus nakes positif lebih dari 50 persen itu juga terjadi setelah selesai penyuntikkan vaksinasi kedua. Hingga akhir bulan Maret, hanya terdapat 17 kasus tenaga kesehatan.

"Memang setelah ada vaksinasi kita sangat melihat penurunan kasus positif terjadi pada tenaga kesehatan," urainya.

Baca juga: Sembuh dari Corona Bukan Berarti Tak Tertular Lagi, 3 Warga Balikpapan Ini Positif Covid-19 Dua Kali

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Tambah 6 Positif dan 1 Pasien Meninggal Lantaran Sesak Pernapasan

Selain itu, melandainya angka kasus Covid-19 di Kota Balikpapan juga dikarenakan salah satu kebijakan pemerintah kota.

Yakni dengan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di wilayah pemukiman.

Pemerintah Kota pun mengklaim langkah ini cukup efektif menekan laju penyebaran. Sebab, dari kasus yang menunjukkan ratusan, kini hanya puluhan saja.

"Adanya penurunan kasus kita tarik garis lurusnya karena ada PPKM mikro," ungkapnya.

"Ini dijalankan cukup lama, sudah tiga kali dua minggu," kata wanita yang kerap disapa Dio itu.

Berita tentang Kaltim

Penulis Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved