Paskah 2021
Rangkaian Hari Raya Paskah Dimulai, Berikut Penjelasan Pastor Paroki Maria Assumpta Tanjung Selor
Menjelang Hari Raya Paskah yang jatuh pada hari Minggu mendatang. Umat Katolik, akan mengikuti rangkaian Tri Hari Suci mulai hari Kamis hingga Sabtu
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Menjelang Hari Raya Paskah yang jatuh pada hari Minggu mendatang. Umat Katolik, akan mengikuti rangkaian Tri Hari Suci mulai hari Kamis hingga Sabtu nanti.
Di mana pada hari pertama Tri Hari Suci, terdapat peribadatan Kamis Putih, yang bermakna untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama dengan murid-muridnya.
Baca juga: Jelang Paskah, Kodim 0907 Tarakan Akan Laksanakan Patroli Hingga Ramadhan
Baca juga: Patroli Jelang Paskah Tetap Dilaksanakan, Polresta Samarinda Juga Perketat Markasnya
Baca juga: KUMPULAN Kata-kata Jumat Agung 2021, Ucapan Sebelum Minggu Paskah yang Bisa Dibagikan ke Kerabat
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Paroki Santa Maria Assumpta, Pastor Domi Pareta, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/4/2021).
"Tiga hari ini disebut Tri Hari Suci, yang pertama itu Kamis Putih, lalu Jumat Agung dan Sabtu Suci," ujar Kepala Paroki Santa Maria Assumpta, Pastor Domi Pareta.
"Hari pertama itu Kamis Putih itu mengenang perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridnya," terangnya.
Pada perjamuan tersebut, sebagai penanda Yesus, sebelum memulai kisah sengsaranya, mulai dari ditangkap hingga disalibkan.
"Itu perjamuan terakhir sebelum dia mulai kisah sengsaranya, maknanya pengenangan itu, apa yang dilakukan Yesus itu, yang mau kita lakukan sampai saat ini," katanya.
Tak hanya mengenang perjamuan terakhir, Pastor Domi menambahkan, tema pesan pada Paskah kali ini ialah untuk menguatkan rasa persaudaraan.
Di mana pada hari Minggu lalu, rasa persaudaraan sempat terusik, akibat insiden yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.

Menurutnya, bila seseorang semakin beriman pada Tuhan, seharusnya semakin bersaudara, karena Tuhan mencintai setiap manusia.
"Karena di mana-mana Tuhan mencintai semua umat manusia bukan hanya segelintir orang," katanya.
"Kalau dia semakin beriman, harusnya dia semakin bisa bersaudara, kalau dia tidak bersaudara, berarti dipersoalkan imannya seperti apa," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola