Paskah 2021
Umat GPIB Maranatha Gelar Ibadat Jumat Agung, Prosesi Perjamuan Kudus Bergantian Tiap 14 Orang
Sekitar 100 orang umat Gereja GPIB Maranatha, Tanjung Selor, menjalankan ibadah Perjamuan Kudus di Hari Jumat Agung, Jumat (2/4/2021).
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Sekitar 100 orang umat Gereja GPIB Maranatha, Tanjung Selor, menjalankan ibadah Perjamuan Kudus di Hari Jumat Agung, Jumat (2/4/2021).
Terlihat, umat GPIB Maranatha duduk saling berhadap di antara meja perjamuan yang berbentuk salib besar, yang berada di tengah gereja.
Saat Perjamuan Kudus, umat GPIB menjalankannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Pasca Baku Tembak di Mabes Polri, Polda Kaltara Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan
Baca juga: Rangkaian Hari Raya Paskah, Polda Kaltara Sebut Kerjasama dengan Pengamanan Internal Gereja
Di mana umat prosesi perjamuan dilakukan secara bergantian tiap empat belas orang.
Adapun perjamuan yang dilakukan dengan memakan roti dan meminum anggur itu dipandu langsung oleh Pendeta GPIB Maranatha, Pdt. Ny. Petronela Y. Warissal-Hermanus.
"Roti yang dipecah-pecahkan ini adalah lambang tubuh Yesus, makanlah. Anggur di cawan, perlambang darah Yesus Kristus, minumlah," ucap Pendeta GPIB Marantha, Pdt. Ny. Petronela Y. Warissal-Hermanus kepada umat.
Menurutnya, Hari Jumat Agung ini bermakna untuk memperingati kematian Yesus Kristus saat disalib.
Wafatnya Yesus Kristus kemudian dimaknai sebagai diselamatkannya manusia dan ditebusnya segala dosa-dosa.
"Memperingati kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, dan menebus dosa-dosa kita umat manusia, sehingga manusia diselamatkan," ujarnya.
Pendeta Petronela berpesan agar setiap umat tetap semangat dalam menjalani perayaan Jumat Agung, meskipun masih dilaksanakan di situasi pandemi Covid-19.
Dia meyakini, bila waktunya nanti, Tuhan akan memulihkan semua umat manusia dari kondisi pandemi.
"Tetap semangat, tetap meyakini meskipun perayaan Jumat Agung di masa pandemi. Waktunya nanti Tuhan akan memulihkan bangsa dan negara kita," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Rahmad Taufiq